Bebas Stress di kantor Agar Bekerja Lebih Produktif

Pengertian Stress Dari Sudut Management Stress

Management Stress., seseorang harus memahami pengertian dari stress yaitu sebuah tekanan psikologis dan fisik yang bereaksi ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, berbahaya, dan membuat hidup menjadi tidak nyaman atau susah.

Stress adalah gangguan mental yang di hadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan tsb bisa muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Bisa dari faktor luar dan dari dalam diri.

Stress tidak selamanya negatif.

Stress apabila di kelola dan di sikapi tanpa berlebihan bisa menjadi “alarm” peringatan kepada manusia agar menyadari situasi yang mengancam. Itulah tujuannya kita mempelajari Management Stress.

Penyebab Stress Dalam Management Stress

Penyebab umum seseorang mengalami stress, antara lain:

  • Berada di bawah banyak tekanan, secara bersamaan.
  • Menghadapi perubahan yang besar.
  • Khawatir akan sesuatu, secara berlebihan (anxiety disorder).
  • Tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi situasi yang menekannya.
  • Memiliki tanggung jawab yang besar, di berikan kenaikan jabatan.
  • Tidak memiliki cukup pekerjaan atau aktvitias.
  • Masa-masa yang tidak tentu.

Faktor yang menyebabkan seseorang menjadi stress ada dua, yaitu faktor Eksternal (dari luar diri nya) dan faktor Internal (dari dalam diri) :

1.  Faktor Eksternal (dari luar diri nya).

Yang di sebabkan oleh kejadian/ situasi di luar dirinya. Seperti: Lingkungan kerja yang tidak kondusif, hubungan dengan tetangga, konflik rumah tangga, Lalulintas yang macet, resesi ekonomi, pandemi penyakit, dll.

2. Faktor Internal (dari dalam diri) .

Di picu oleh keadaan diri nya, menyebabkan emosi, hati, dan pikirannya terganggu. Faktor internal ini umumnya di picu oleh dua hal: KEHILANGAN dan PENOLAKAN (merasa tidak di terima).

Jenis/Type Stress Dalam Management Stress

Management Stress. Beberapa ahli, di antaranya Selye dan Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu

1.Eustress,

Yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang di asosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.

2. Distress,

Yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit menular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang di asosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan kondisi kesehatan, penurunan performance/ produktivitas, dan kematian.

Faktor Penyebab Stress

Dalam mengelola stress harus di pahami faktor penyebab stress dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tidak hanya fisik namun psikis. Setiap individu memiliki tingkat stress masing-masing.

Oleh sebab itu penting untuk mengetahui penyebab stress agar tidak menimbulkan penyakit maupun depresi.

Beberapa penyebab stress yang umumnya dialami oleh individu adalah :

  1. Faktor Biologis

Faktor biologis umumnya meliputi faktor genetik yang berkaitan dengan fisik seperti riwayat hidup, pola tidur individu, pola makan, kelelahan, penyakit yang sedang di derita dan bentuk postur tubuh.

Beberapa hal yang dapat menimbulkan stress dari biologis adalah obat-obatan, virus, bakteri maupun parasit yang dapat menimbulkan penyakit, serta kandungan makanan yang di konsumsi.

  • Faktor psikologis

Mempengaruhi perasaan individu meliputi pandangan hidup individu, perasaan dan emosi, pengalaman hidup, situasi tertentu yang sedang di alami, keputusan hidup.

Beberapa hal yang dapat menimbulkan stress dari psikologis antara lain, tuntutan hidup seperti lingkungan sosial dan ekonomi, ambisi yang terlalu tinggi, beban kerja atau aktivitas sehari-hari yang terlalu berat.

  • Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang meliputi faktor eksternal atau dari luar diri, seperti lingkungan fisik, biotik hingga sosial.

Lingkungan memiliki pengaruh positif maupun negatif bagi individu. Seorang anak yang beranjak dewasa mencari jati dirinya agar bisa diterima lingkungannya kerap mengalami stress.

Tuntutan lingkungan sekitar bahwa individu harus selalu berlaku positif, dapat memberikan tekanan bagi beberapa individu.

  • Faktor Sosial

Beberapa hal yang dapat menimbulkan stress dari lingkungan adalah hubungan sosial individu baik dengan keluarga, teman, maupun rekan kerja.

Dalam bertetangga contohnya dituntut bisa saling memahami dan menghargai. Karena kalau tidak, masalah kecil bisa menimbulkan konflik yang berakibat stress. Contoh: Parkir mobil, kebersihan ketika renovasi rumah, dll.

Demikian juga dalam dunia kerja. Antar divisi atau bagian apabila tidak saling memahami kerap terjadi konflik.

Gejala Stress Dalam Management Stress

Orang yang mengalami stres akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:

  1. Merasa sangat kelelahan.
  2. Sulit berkonsentrasi.
  3. Lebih mudah marah dengan orang lain.
  4. Merasa khawatir, cemas, atau takut.
  5. Insomnia atau memiliki kesulitan untuk tidur.
  6. Pusing.

Tahapan Stress

Untuk mengetahui bagaimana tubuh memberikan respons terhadap sumber stress, seorang pakar perilaku manusia yang bernama Selye memperkenalkan sebuah model stress yang di namakan General Adaptation Stress (GAS).

Dia membagi stress kedalam tiga tahapan. Artinya setiap individu yang mengalami stress umumnya melewati tiga fase/ tahapan ini.

  1. Tahap pertama, di sebut ALARM (peringatan). Pada tahap ini adanya suatu kondisi yang berpotensi mengancam tubuh. Sehingga tubuh menerima stimulus atau pemicu dan secara alami mengaktifkan reaksi Flight or Fight, yaitu reaksi menerima atau melawan.
  2. Tahap kedua, adalah RESISTANCE (perlawanan). Adanya perlawanan dari tubuh atas kondisi pertama yang tidak kunjung berakhir. Sehingga kekuatan fisik di kerahkan. Oleh karena itu, selama proses perlawanan di tahap ini ada kemungkinan akan timbul penyakit (psikosomatis) seperti radang sendi, pegal-pegal, asam lambung, dll. Pada tahap ini juga menentukan apakah individu bisa lolos dari stress atau malah terpuruk.
  3. Tahap ketiga, EXHAUSTION (kelelahan). Pada tahap ini tubuh tidak sanggup lagi melawan stressor (penyebab stress) yang di rasa tidak kunjung berakhir. Akhirnya menyerah. Apabila mental juga ikut menyerah maka pada tahap ini tidak jarang muncul penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Contoh: penyakit jantung, darah tinggi, stroke, dll. Dan di tahap ini juga fase yang cukup krusial/ berbahaya apabila individu tidak bisa melewatinya. Dia akan menderita Depresi yang cukup dalam.

Dapatkan artikel menarik lainnya di sini Teknik Anchoring untuk menjangkar semangat anda.

Ingin meningkatkan pengalaman anda untuk mengelola stress management silakan ikuti pelatihan kami di udemy melalui link berikut https://www.udemy.com/course/stress-management-kantor/?referralCode=609B12B2BEA2A2768242