Pelatihan Kepemimpinan Zaman Now

Menemukan Tim Berkualitas dengan Wawancara Berbasis Kompetensi

Wawancara berbasis kompetensi telah menjadi pendekatan populer dalam proses seleksi tenaga kerja di berbagai perusahaan dan organisasi. Metode ini membantu merekrut tim yang berkualitas tinggi dan calon karyawan yang tepat, dengan fokus pada keahlian, kemampuan, dan pengalaman yang relevan. Wawancara ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan informasi mendalam tentang kemampuan kandidat, serta mengevaluasi apakah mereka sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Artikel ini akan membahas pentingnya wawancara berdasar kompetensi dalam proses perekrutan dan bagaimana perusahaan dapat mengoptimalkan metode ini.

1. Menggali Kemampuan Secara Mendalam Wawancara berbasis kompetensi

Wawancara ini dirancang untuk menggali kemampuan kandidat secara mendalam, melampaui sekadar pertanyaan umum tentang latar belakang atau pengalaman kerja mereka. Perusahaan mengidentifikasi kompetensi kunci yang dibutuhkan dalam posisi yang diinginkan dan mengajukan pertanyaan berdasarkan situasi riil yang relevan dengan pekerjaan tersebut. Dengan demikian, para pewawancara dapat memahami bagaimana calon karyawan menyelesaikan masalah, menghadapi tantangan, dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis.

2. Meminimalkan Bias Subjektivitas:

Metode wawancara tradisional sering terpengaruh oleh bias subjektivitas, di mana pewawancara cenderung membuat keputusan berdasarkan kesan pribadi daripada data yang obyektif. Dalam wawancara berbasis kompetensi, pertanyaan yang terstruktur dan objektif membantu meminimalkan bias ini. Pewawancara lebih terfokus pada jawaban kandidat yang mencerminkan keterampilan mereka dalam situasi yang relevan, sehingga meningkatkan keadilan dan akurasi dalam penilaian.

3. Memprediksi Performa Kerja yang Lebih Baik:

Wawancara berbasis kompetensi memiliki rekam jejak yang lebih baik dalam memprediksi performa kerja calon karyawan. Dengan mengidentifikasi kompetensi yang relevan, perusahaan dapat mencari kandidat yang memiliki tingkat keahlian yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Hal ini membantu meningkatkan peluang untuk merekrut tim yang berkinerja unggul dan berkontribusi secara signifikan terhadap kesuksesan perusahaan.

4. Evaluasi Kemampuan Beradaptasi:

Lingkungan bisnis saat ini terus berkembang, dan perusahaan harus dapat beradaptasi dengan cepat. Dengan mengandalkan wawancara berbasis kompetensi, perusahaan dapat menilai kemampuan calon karyawan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Pertanyaan tentang bagaimana kandidat menghadapi perubahan sebelumnya atau menangani situasi tak terduga dapat memberikan wawasan berharga tentang kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan masa depan.

5. Memperkuat Budaya Perusahaan:

Selain mencari kandidat yang memiliki keterampilan teknis yang relevan, wawancara juga membantu dalam memperkuat budaya perusahaan. Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai-nilai dan etika organisasi memungkinkan para pewawancara untuk menilai apakah calon karyawan akan cocok dengan budaya perusahaan yang ada.

Kesimpulan:

Wawancara berbasis kompetensi merupakan alat yang efektif untuk memperkuat proses seleksi tenaga kerja. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menggali kemampuan kandidat secara mendalam, meminimalkan bias subjektivitas, memprediksi performa kerja yang lebih baik, mengevaluasi kemampuan beradaptasi, dan memperkuat budaya perusahaan. Dengan menerapkan wawancara berbasis kompetensi, perusahaan dapat meningkatkan peluang untuk merekrut tim yang berkualitas tinggi dan calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Jangan lewatkan untuk membaca artikel menarik kami lainnya di sini Metode Seleksi Karyawan

belajar ilmu HRD melalui video training kami di Udemy https://www.udemy.com/course/competency-based-interview/?referralCode=3E36D5518F40DF229E71

Read More
goal setting di tempat kerja

Goal Setting di Tempat Kerja : Pentingnya Penetapan Sasaran

Tujuan Penetapan Goal Setting

Goal setting di tempat kerja. Tujuan/ goal setting adalah salah satu elemen penting dalam mencapai kesuksesan di tempat kerja. Tanpa tujuan yang jelas, kita mungkin merasa tersesat dan tidak fokus dalam menjalankan tugas sehari-hari. Oleh karena itu, penetapan sasaran di tempat kerja menjadi kunci dalam meraih pencapaian yang di inginkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya goal setting (penetapan tujuan) di tempat kerja dan bagaimana hal itu dapat meningkatkan produktivitas dan keberhasilan secara keseluruhan.

Penetapan tujuan di tempat kerja memberikan arah dan fokus yang jelas. Dengan menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur, kita dapat mengidentifikasi apa yang perlu di capai, kapan harus mencapainya, dan langkah-langkah apa yang perlu di ambil. Tujuan yang jelas membantu menghindari kebingungan dan kehilangan waktu pada tugas-tugas yang tidak relevan. Saat kita mengetahui apa yang harus di capai, kita dapat mengalokasikan sumber daya dengan bijak dan berfokus pada tugas-tugas yang memang penting.

Selain itu, goal setting di tempat kerja juga dapat memberikan motivasi yang lebih besar. Ketika kita menetapkan tujuan yang menantang namun tetap realistis, kita dapat merasakan dorongan untuk mencapai kesuksesan. Tujuan yang menciptakan tantangan menstimulasi rasa ingin tahu dan semangat kompetitif, yang dapat memacu kita untuk bekerja lebih keras dan berinovasi dalam mencapai hasil yang di inginkan. Dengan adanya motivasi yang tinggi, kita akan merasa lebih terpacu untuk mencapai hasil yang optimal.

Manfaat Goal Setting

Selain itu, goal setting di tempat kerja membantu mengukur kemajuan dan memberikan umpan balik yang berarti. Dengan menetapkan tujuan yang terukur, kita dapat secara objektif melihat sejauh mana kita telah mencapai target yang di tetapkan. Jika kita menemui kendala atau kesalahan dalam perjalanan, kita dapat melakukan penyesuaian dan perbaikan yang di perlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Umpan balik ini membantu kita mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kita, sehingga kita dapat memperbaiki kinerja kita di masa mendatang.

Goal setting juga memfasilitasi kolaborasi dan kerja tim yang efektif. Ketika tujuan telah di tetapkan secara jelas, anggota tim dapat bekerja bersama-sama dengan pemahaman yang sama tentang arah yang ingin dicapai. Hal ini mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan koordinasi dalam tim. Selain itu, goal setting juga dapat mendorong kerjasama antara tim yang berbeda, karena tujuan yang saling terkait dapat menciptakan kebutuhan akan kolaborasi lintas departemen atau tim.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, penetapan tujuan di tempat kerja memiliki peranan penting dalam meraih keberhasilan. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kita dapat mengarahkan fokus, meningkatkan motivasi, mengukur kemajuan, dan memfasilitasi kerja tim yang efektif. Oleh karena itu, penting bagi individu dan organisasi untuk mengambil waktu dan usaha dalam menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dan relevan. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan produktivitas dan mencapai keberhasilan di tempat kerja.

Dapatkan artikel hrd lainnya di sini https://baletraining.co.id/2022/02/15/training-sop-kunci-jitu-kesuksesan/

belajar materi HRD melalui video training kami, bisa kapanpun dan di manapun https://www.udemy.com/course/goal-setting-at-work-kpi-based-goal-setting/?referralCode=D64EF5E1184D91FDFF33

Read More
Mengembangkan Creative Thinking untuk Kesuksesan: Panduan Praktis

Mengembangkan Creative Thinking untuk Kesuksesan

Teknik Pengambilan Keputusan dengan BALE Solution

Pengantar: Mengembangkan Creative Thinking untuk Kesuksesan

Dalam era modern ini, kemampuan berpikir kreatif menjadi kunci sukses dalam berbagai bidang kehidupan. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat, kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan solusi inovatif sangat dihargai. Artikel ini akan membahas pentingnya creative thinking dalam mencapai kesuksesan, serta memberikan panduan praktis untuk mengembangkan kemampuan tersebut.

Pahami Arti Creative Thinking:

Creative thinking merujuk pada kemampuan untuk berpikir secara kreatif, melampaui batasan konvensional dan menemukan solusi baru. Ini melibatkan penggunaan imajinasi, penemuan, serta mempertanyakan status quo. Creative thinking membantu seseorang melihat peluang yang tak terlihat, mengatasi hambatan, dan menciptakan ide-ide revolusioner.

Mengasah Kemampuan Observasi:

Pertama-tama, untuk menjadi seorang creative thinker yang sukses, penting untuk mengasah kemampuan observasi, Amati dunia di sekitar Anda dengan teliti, perhatikan detail yang sering terlewatkan oleh orang lain, Dengan melatih diri untuk memperhatikan hal-hal kecil, Anda dapat menggali inspirasi dan menciptakan koneksi yang tidak terduga.

Jangan Takut Berpikir Beda:

Untuk mengembangkan creative thinking, seseorang harus berani berpikir di luar kotak. Jangan takut untuk mempertanyakan status quo dan memecahkan pola pikir yang sudah mapan, lakukan brainstorming dengan cara yang tidak konvensional, eksplorasi ide-ide yang mungkin terdengar aneh pada awalnya dan terkadang, solusi brilian muncul dari pola pikir yang tidak terduga.

Latih Keterbukaan Terhadap Perubahan:

Keterbukaan terhadap perubahan merupakan aspek penting dari creative thinking, Dunia terus berubah dan berkembang, dan kita perlu mampu menyesuaikan diri dengan cepat.Terimalah tantangan baru, pelajari hal-hal baru, dan beradaptasilah dengan perubahan lingkungan.Hal ini akan membantu mengasah kemampuan berpikir kreatif Anda karena Anda akan lebih terbuka terhadap gagasan dan perspektif baru.

Kolaborasi dan Diversitas:

Kolaborasi dengan orang-orang yang memiliki latar belakang dan pemikiran yang berbeda merupakan cara yang efektif untuk mengembangkan creative thinking, Bekerja dalam tim dengan orang-orang yang memiliki perspektif yang berbeda dapat memperluas cakupan ide dan menghasilkan solusi yang lebih inovatif, Dalam kolaborasi, terbuka untuk menerima ide-ide orang lain dan berdiskusi secara aktif.

Kesimpulan:

Creative thinking adalah keterampilan penting yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan di dunia yang terus berubah dan kompetitif. Dengan mengasah kemampuan berpikir kreatif, mengamati dengan saksama, berani berpikir di luar kotak, dan beradaptasi dengan perubahan, kita dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dan mengatasi tantangan dengan cara yang baru dan segar. Dalam kolaborasi dengan orang lain, kita dapat memperluas pemahaman dan mencapai hasil yang lebih baik. Dengan mempraktikkan panduan ini, Anda akan meningkatkan kemampuan creative thinking Anda dan membuka peluang baru untuk kesuksesan.

Artikel menarik lainnya mengenai pengambilan keputusan di sini https://baletraining.co.id/2023/02/08/keputusan-seorang-pemimpin

belajar pengambilan keputusan melalui video training kami https://www.udemy.com/course/problem-solving-and-decision-making-using-bale-solution/?referralCode=99E18738BA937557BEB0

Read More
Keputusan seorang pemimpin

KEPUTUSAN SEORANG PEMIMPIN

keputusan seorang pemimpin

Keputusan Seorang Pemimpin.

Dalam sebuah organisasi pemimpin memiliki tugas penting untuk menentukan yang terbaik bagi organisasi dan para anggotanya. Namun dalam mengambil keputusan, terkadang mereka bisa mengalami berbagai masalah. Mereka di hadapkan pada serangkaian pilihan yang seringkali menyangkut kepentingan orang banyak atau memberikan resiko yang akan merugikan pihak lain. Tetapi keputusan harus tetap di ambil oleh pemimpin, apapun hasilnya dan apapun hasil dari keputusan tersebut masih lebih baik, bila di bandingkan leader tidak melakukan tindakan apapun sama sekali.
Kecepatan dan ketepatan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan lazimnya menjadi tolak ukur kompetensi dan kredibilitas yang di milikinya. Jika pemimpin lamban dan ragu-ragu dalam bertindak, anak buah akan melihatnya sebagai orang yang indecisive, takut dan tidak tegas.

Sehingga membuat mereka mempertanyakan kemampuan leader dalam memimpin dan bahkan bisa menghilangkan kepercayaan terhadapnya.
Sejarah peradaban manusia mencatat banyak nama yang menggoreskan kisah di lembaran-lembaran zaman tentang kepemimpinan dalam militer yang menjadi acuan para pemimpin di organisasi

Kisal Jendral Sun tzu.

Kita mengenal jendral sun tzu, seorang jenderal besar sekaligus ahli strategi militer dari China merupakan seseorang yang fenomenal yang mampu menjadi inspirasi bagi para pebisnis kelas dunia dalam menjalankan organisasinya

Menurut sun tzu pemimpin perlu dapat memenangkan peperangan dengan elegan, seorang pemimpin harus mampu memenangkan hati dan pikiran seluruh bawahannya.

Hati merujuk pada perasaan dan emosi yang terlibat. Dengan memenangkan hati bawahan, seorang pemimpin mendapatkan kesetiaan, kebanggaan, dan dukungan dari bawahan.

Pikiran merujuk pada kepala dingin, obyektifitas, dan rasionalitas yang terlibat.

Dalam membuat strategi dan rencana, pemimpin perlu menggunakan pikiran namun dalam mengimplementasikan rencana dan memotivasi bawahan, pemimpin harus mengedepankan hati.

Selain sun tzu ada tokoh militer yang paling cemerlang dalam masyarakat muslimin yaitu panglima Islam Khalid bin al-Walid radhiallahu ‘anhu.

Ia berada di puncak para ahli strategi militer. Kesimpulan itu berangkat dari kemampuannya menggetarkan benteng-benteng Persia dan Romawi dalam hitungan tahun yang singkat saja -atas izin Allah-.

Padahal dua kerajaan itu adalah kerajaan adidaya. Karena kepemimpinan militernya, Islam tersebar di Jazirah Arab, Irak, dan Syam dengan mulia dan penuh wibawa.

Saking mengerikan dan cerdiknya tipu daya (strategi) Khalid dalam berperang, sampai-sampai Abu Bakar memujinya dengan ucapan, “Demi Allah, orang-orang Romawi akan lupa dengan tipu daya setan karena (kedatangan) Khalid bin al-Walid”.

Sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar radhiallahu ‘anhu juga mengatakan, “Para wanita tidak akan mampu lagi melahirkan seseorang seperti Khalid”.

Kaum muslimin mengenalnya dengan sebutan Saifullah (pedang Allah). Sebutan itu melekat bermula saat Rasulullah menyebutnya demikian di hari keislamannya,

“Engkau adalah pedang di antara pedang-pedang Allah yang Dia hunuskan kepada orang-orang musyrik”.

Kecerdikan Jendral Khalid bin walid, RA ini, dalam ilmu lateral thinking di sebut reversal thinking, atau berbikir dangan membalikan asumsi

Kisah Kepemimpinan dalam Islam

Salah satu kisahnya ada di sebuah peperangan di Kampung Mu’tah,

Mu‘tah adalah sebuah desa yang terletak di perbatasan Syam. Desa yang ada di tepi Sungai Jordan ini, kini masuk dalam provinsi Kerak wilayah Yordania. Mu’tah saat ini merupakan wilayah yang semarak dengan deretan pohon pinus di sepanjang jalan.

Di dekat kampung ini, terjadi peperangan antara bangsa Arab yang sudah memeluk Islam dengan aliansi bangsa Arab pemeluk Nashara dan Bangsa Eropa.

Bahkan, beberapa literatur menyebutkan, perang ini adalah perang pertama umat Islam melawan bangsa Barat.

Sebelum berangkat, Nabi Muhammad SAW memberi instruksi kepada para pasukan.

Pemimpin pasukan adalah Zaid bin Haritsah. Jika dia terbunuh, penggantinya adalah Ja’far bin Abi Thalib. Jika ia terbunuh, penggantinya adalah Abdullah bin Rawahah.

Dan jika dia terbunuh juga, maka pasukan Muslimin harus menunjuk salah satu dari mereka untuk menjadi pemimpin.’’

Saat itu, Rasulullah mengirimkan delegasi ke berbagai kawasan untuk menyampaikan pesan damai agama Islam melalui surat yang di tulisnya.

Salah satu delegasi dikirim pada Gubernur Bashrah, Syurahbil bin ‘Amr al-Ghassani, yang sat itu berada di bawah kekuasaan Kerajaan Romawi Bizantium.

Namun, kedatangan delegasi Harits bin Umair al-Azdi, tak hanya di tolak Syurahbil. Tapi, juga di bunuh dengan kejam. Tentu saja, tindakan ini di anggap sebagai deklarasi perang terhadap kaum Muslimin Madinah.

Persiapan Pemimpin

Pada tahun ke-8 Hijriah, Rasulullah menyiapkan pasukan yang jumlahnya 3.000 untuk menyerang Bashrah. Pada perang ini, Rasulullah tidak turut serta dan tetap berada di Madinah.

pergerakan kaum Muslimin Madinah di ketahui Syurahbil bin Amr, penguasa Bashrah. Ia pun menyiapkan pasukan sebanyak 100 ribu personel bangsa Arab yang terdiri atas klan-klan Lakham, Judzam, Qain, dan Bahra.

Jumlah ini masih di tambah lagi dengan pasukan Romawi, yang juga berjumlah 100 ribu personel. Dengan demikian, total pasukan yang hendak berperang melawan pasukan kaum Muslimin mencapai 200 ribu personel.

Pasukan kaum Muslimin yang mendengar berita soal besarnya jumlah pasukan musuh, sempat ragu dan khawatir. Sebagian mereka berpikiran untuk mengirimkan surat kepada Rasulullah, memberitahukan situasi yang dihadapi.

Namun, panglima pasukan Muslim Zaid bin Haritsah mampu membakar semangat pasukannya, sehingga tetap teguh maju ke medan pertempuran. Wahai semuanya, demi Allah, apa yang tidak kalian sukai, justru itulah yang kalian cari sekarang ini, yakni mati syahid.

Tepat pada bulan Jumadil Ula tahun ke-8 Hijriah, dua pasukan pun bertemu di Mu’tah. Perang begitu seru, dan 3 jendral perang muslim terbunuh semua.

Seperti di pesankan oleh Rasulullah, jika ketiga pemimpin itu gugur, kaum Muslimin harus menentukan pemimpin mereka sendiri. Akhirnya mereka sepakat menunjuk Khalid bin Al Walid sebagai pemimpin.

Kepemimpinan Khalid

Kepemimpinan Khalid bin Al Walid dalam pertempuran Mu’tah itu, mampu membalikkan situasi yang tadinya menekan pasukan Muslim.

Saat break perang maghrib (konsesus peperangan masa itu) , Jendral Khalid bin walid sehabis shalat berpikir sejenak, dengan jumlah pasukan kalah jumlah, apalagi terbunuhnya 3 jendral, Khalid berpikir untuk mundur karena di takutkan kejatuhan mental pasukan.

Memang tadi adalah pertempuran luar biasa dan pasukan Islam walau kalah jumlah, bisa di anggap menang. Tapi Khalid berpikir mundur dulu, utuk mempersiapka peperangan berikut.

Ia pun shalat istikharah dan akhirnya ia memikirkan cara mundur yang elegan. Khalid lalu menggunakan asumsi terbalik.

Asumsi saat ini adalah “mundur artinya di kejar musuh dan membuat mental musuh menguat” ia lalu membuat asumsi berlawana “bagaimana caranya mundur, tapi pasukan musuh malah takut.

Inilah yang di sebut Reversal thinking

Esok pagi, Khalid membuat strategi memecah pasukan Muslimin menjadi dua sayap. malam itupun masing-masing sayap pasukan Muslimin menempati posisi yang di tentukan.

Pagi harinya, dua sayap itu berlarian kedepan dan belakang membuat keributan, sehingga debu beterbangan membuat aktivitas pasukan tidak jelas dan musuh hanya melihat hiruk pikuknya pasukan muslim

Melihat itu, jendral musuh mengira, pasukan muslim kedatangan bantuan. Ia mulai berpikir, kemaren saja dengan pasukan sedikit bisa mengalahkan pasukannya apalagi sekarang

Dan ia merasa lega, karena pasukan muslim malah mundur, dan ia pun hanya diam saja tidak berani meminta pasukannya mengejar pasukan muslim. Karena ia sendiri merasa down saat tahu ada bantuan pasukan muslim

Dan inilah yang harus di lakukan seorang pemimpin, berpikir strategic, bukan hanya mengandalkan emosi tapi tetap tenang dengan mempertimbangkan variable relavan sehingga akhrnya membuat keputusan efektif

TEAM LEADERSHIP BALE TRAINING

yuk cek artikel leadership lainnya di sini Model Kepemimpinan “Jaman Now”

mau belajar leadership di mana saja dan kapan saja lihat sini ya https://www.udemy.com/course/cara-kreatif-untuk-meningkatkan-kreatifitas-karyawan-anda/?referralCode=3D35A101663FA5257B3B

Read More
Pelatihan Kepemimpinan Zaman Now

Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Now

Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Zaman Now

Beberapa Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Now.

Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Now memiliki banyak implikasi atau implikasi yang signifikan terhadap masa depan yang akan mereka hadapi selanjutnya.

Pelatihan kepemimpinan seperti apa yang harus mereka terima untuk masa depan?

  1. keputusan pemecahan masalah

Pembelajaran pemecahan masalah adalah keterampilan yang akan di butuhkan di masa depan, bukan hanya pemecahan masalah.

2. kepemimpinan yang efektif

Pemimpin yang efektif mengembangkan cara kerja baru dengan beradaptasi dengan realitas eksternal, bukan hanya yang terjadi di dalam organisasi.

3. kepemimpinan yang tidak kompeten

Kepemimpinan yang tanpa kekuasaan adalah teori bahwa pemimpin bekerja dengan tim untuk menentukan perubahan apa yang perlu di lakukan untuk memperbaiki kondisi.

4. Kreativitas dan Inovasi

Kemampuan berpikir kreatif harus di kembangkan sebagai keterampilan pada setiap individu.

5. Menginspirasi dan Memotivasi

Salah satu hal yang paling menonjol dari gaya kepemimpinan milenial adalah merangkul anggota dengan baik.

Demikianlah beberapa Pelatihan Kepemimpinan yang di butuhkan oleh genarasi muda sekarang yang siap untuk memimpin masa depan.

dapatkan artikel menarik lainnya di sini EMPOWERING LEADERSHIP

belajar leadership melalui video training di mana saja dan kapan saja buka di sini https://www.udemy.com/course/problem-solving-and-decision-making-using-bale-solution/?referralCode=99E18738BA937557BEB0

Read More
management stress

Management Stress di Tempat Kerja

Bebas Stress di kantor Agar Bekerja Lebih Produktif

Pengertian Stress Dari Sudut Management Stress

Management Stress., seseorang harus memahami pengertian dari stress yaitu sebuah tekanan psikologis dan fisik yang bereaksi ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, berbahaya, dan membuat hidup menjadi tidak nyaman atau susah.

Stress adalah gangguan mental yang di hadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan tsb bisa muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Bisa dari faktor luar dan dari dalam diri.

Stress tidak selamanya negatif.

Stress apabila di kelola dan di sikapi tanpa berlebihan bisa menjadi “alarm” peringatan kepada manusia agar menyadari situasi yang mengancam. Itulah tujuannya kita mempelajari Management Stress.

Penyebab Stress Dalam Management Stress

Penyebab umum seseorang mengalami stress, antara lain:

  • Berada di bawah banyak tekanan, secara bersamaan.
  • Menghadapi perubahan yang besar.
  • Khawatir akan sesuatu, secara berlebihan (anxiety disorder).
  • Tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi situasi yang menekannya.
  • Memiliki tanggung jawab yang besar, di berikan kenaikan jabatan.
  • Tidak memiliki cukup pekerjaan atau aktvitias.
  • Masa-masa yang tidak tentu.

Faktor yang menyebabkan seseorang menjadi stress ada dua, yaitu faktor Eksternal (dari luar diri nya) dan faktor Internal (dari dalam diri) :

1.  Faktor Eksternal (dari luar diri nya).

Yang di sebabkan oleh kejadian/ situasi di luar dirinya. Seperti: Lingkungan kerja yang tidak kondusif, hubungan dengan tetangga, konflik rumah tangga, Lalulintas yang macet, resesi ekonomi, pandemi penyakit, dll.

2. Faktor Internal (dari dalam diri) .

Di picu oleh keadaan diri nya, menyebabkan emosi, hati, dan pikirannya terganggu. Faktor internal ini umumnya di picu oleh dua hal: KEHILANGAN dan PENOLAKAN (merasa tidak di terima).

Jenis/Type Stress Dalam Management Stress

Management Stress. Beberapa ahli, di antaranya Selye dan Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu

1.Eustress,

Yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang di asosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.

2. Distress,

Yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit menular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang di asosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan kondisi kesehatan, penurunan performance/ produktivitas, dan kematian.

Faktor Penyebab Stress

Dalam mengelola stress harus di pahami faktor penyebab stress dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tidak hanya fisik namun psikis. Setiap individu memiliki tingkat stress masing-masing.

Oleh sebab itu penting untuk mengetahui penyebab stress agar tidak menimbulkan penyakit maupun depresi.

Beberapa penyebab stress yang umumnya dialami oleh individu adalah :

  1. Faktor Biologis

Faktor biologis umumnya meliputi faktor genetik yang berkaitan dengan fisik seperti riwayat hidup, pola tidur individu, pola makan, kelelahan, penyakit yang sedang di derita dan bentuk postur tubuh.

Beberapa hal yang dapat menimbulkan stress dari biologis adalah obat-obatan, virus, bakteri maupun parasit yang dapat menimbulkan penyakit, serta kandungan makanan yang di konsumsi.

  • Faktor psikologis

Mempengaruhi perasaan individu meliputi pandangan hidup individu, perasaan dan emosi, pengalaman hidup, situasi tertentu yang sedang di alami, keputusan hidup.

Beberapa hal yang dapat menimbulkan stress dari psikologis antara lain, tuntutan hidup seperti lingkungan sosial dan ekonomi, ambisi yang terlalu tinggi, beban kerja atau aktivitas sehari-hari yang terlalu berat.

  • Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang meliputi faktor eksternal atau dari luar diri, seperti lingkungan fisik, biotik hingga sosial.

Lingkungan memiliki pengaruh positif maupun negatif bagi individu. Seorang anak yang beranjak dewasa mencari jati dirinya agar bisa diterima lingkungannya kerap mengalami stress.

Tuntutan lingkungan sekitar bahwa individu harus selalu berlaku positif, dapat memberikan tekanan bagi beberapa individu.

  • Faktor Sosial

Beberapa hal yang dapat menimbulkan stress dari lingkungan adalah hubungan sosial individu baik dengan keluarga, teman, maupun rekan kerja.

Dalam bertetangga contohnya dituntut bisa saling memahami dan menghargai. Karena kalau tidak, masalah kecil bisa menimbulkan konflik yang berakibat stress. Contoh: Parkir mobil, kebersihan ketika renovasi rumah, dll.

Demikian juga dalam dunia kerja. Antar divisi atau bagian apabila tidak saling memahami kerap terjadi konflik.

Gejala Stress Dalam Management Stress

Orang yang mengalami stres akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:

  1. Merasa sangat kelelahan.
  2. Sulit berkonsentrasi.
  3. Lebih mudah marah dengan orang lain.
  4. Merasa khawatir, cemas, atau takut.
  5. Insomnia atau memiliki kesulitan untuk tidur.
  6. Pusing.

Tahapan Stress

Untuk mengetahui bagaimana tubuh memberikan respons terhadap sumber stress, seorang pakar perilaku manusia yang bernama Selye memperkenalkan sebuah model stress yang di namakan General Adaptation Stress (GAS).

Dia membagi stress kedalam tiga tahapan. Artinya setiap individu yang mengalami stress umumnya melewati tiga fase/ tahapan ini.

  1. Tahap pertama, di sebut ALARM (peringatan). Pada tahap ini adanya suatu kondisi yang berpotensi mengancam tubuh. Sehingga tubuh menerima stimulus atau pemicu dan secara alami mengaktifkan reaksi Flight or Fight, yaitu reaksi menerima atau melawan.
  2. Tahap kedua, adalah RESISTANCE (perlawanan). Adanya perlawanan dari tubuh atas kondisi pertama yang tidak kunjung berakhir. Sehingga kekuatan fisik di kerahkan. Oleh karena itu, selama proses perlawanan di tahap ini ada kemungkinan akan timbul penyakit (psikosomatis) seperti radang sendi, pegal-pegal, asam lambung, dll. Pada tahap ini juga menentukan apakah individu bisa lolos dari stress atau malah terpuruk.
  3. Tahap ketiga, EXHAUSTION (kelelahan). Pada tahap ini tubuh tidak sanggup lagi melawan stressor (penyebab stress) yang di rasa tidak kunjung berakhir. Akhirnya menyerah. Apabila mental juga ikut menyerah maka pada tahap ini tidak jarang muncul penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Contoh: penyakit jantung, darah tinggi, stroke, dll. Dan di tahap ini juga fase yang cukup krusial/ berbahaya apabila individu tidak bisa melewatinya. Dia akan menderita Depresi yang cukup dalam.

Dapatkan artikel menarik lainnya di sini Teknik Anchoring untuk menjangkar semangat anda.

Ingin meningkatkan pengalaman anda untuk mengelola stress management silakan ikuti pelatihan kami di udemy melalui link berikut https://www.udemy.com/course/stress-management-kantor/?referralCode=609B12B2BEA2A2768242

Read More
model kepemimpinan

Model Kepemimpinan “Jaman Now”

Model Kepemimpinan Para Leader

tipe-tipe kepemimpinan
tipe kepemimpinan

Kepemimpinan adalah bekerja dengan orang lain untuk merealisasikan sasaran-sasaran mereka dan perusahaan/ organisasi. Dalam konteks ini maka kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi team menuju sasaran yang di inginkan merupakan ketrampilan yang vital dan wajib di miliki para pimpinan. Terdapat beberapa variabel yang harus di perhitungkan dalam menjalankan fungsi kepemimpinan. Situasi atau kondisi kerja, perbedaan individu anggota tim, dan lain-lain.

Berikut beberapa tipe kepemimpinan yang sering/ dapat di gunakan oleh pemimpin sebuah team atau organisasi.

1. Situational Leadership

Kepemimpinan situasional menekankan pengaruh yang signifikan dari lingkungan dan situasi. Dan gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard adalah salah satu teori situasional yang paling terkenal. Gaya kepemimpinan ini tidak menuntut/idealistis, tetapi mampu beradaptasi dengan timnya.

Beberapa manfaat dari kepemimpinan situasional:

Menceritakan: Memberitahu team apa yang harus.

Berpartisipasi: Memungkinkan team untuk mengambil peran yang lebih aktif

Mendelegasikan: Mengizinkan team untuk membuat keputusan

Mengarahkan: Memberi perintah dan mengharapkan kepatuhan

Melatih: Memberi banyak perintah dan juga dukungan

Pendukung: Menawarkan banyak bantuan

Mendelegasikan: Menawarkan sedikit arahan

2. Transactional leadership

Gaya kepemimpinan ini memperlakukan hubungan pemimpin-bawahan sebagai sebuah transaksi.

Dalam kebanyakan kasus, ini melibatkan hubungan bawahan, dengan transaksi yang berfokus pada pengikut yang menyelesaikan tugas yang di perlukan dengan imbalan bonus ataupun reward.

Salah satu keuntungan utama gaya kepemimpinan ini adalah menciptakan peran yang jelas

Orang-orang tahu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka dapatkan sebagai balasannya. Gaya ini memungkinkan para pemimpin memberikan banyak pengawasan dan arahan.

Anggota tim juga dapat termotivasi untuk melakukannya dengan baik untuk mendapatkan imbalan. Salah satu kelemahan terbesar adalah gaya trading cenderung melumpuhkan kreativitas dan pemikiran out-of-the-box.

3. Transformational leadership

Pemimpin transformasional sering di anggap sebagai pemimpin yang paling efektif. Gaya ini pertama kali di jelaskan pada akhir 1970-an dan kemudian di perdalam oleh peneliti Bernard M. Bass. Pemimpin seperti itu mampu memotivasi dan memotivasi pengikut dan memimpin perubahan positif dalam tim.

Pemimpin dengan gaya ini umumnya cenderung cerdas secara emosional, energik, dan bersemangat.

Mereka tidak hanya berkomitmen untuk membantu organisasi mencapai tujuan mereka, tetapi membantu anggota kelompok mencapai potensi mereka.

 Keuntungan dari gaya kepemimpinan ini dapat mengarah pada kinerja yang lebih tinggi dan kepuasan tim yang lebih baik.

Dapatkan artikel leadership menarik lainnya EMPOWERING LEADERSHIP

Ingin memperdalam pengetahuan dan praktek leadeship untuk karir dan perusahaan anda silakan pelajari lebih lanjut https://www.udemy.com/course/ketrampilan-mendengarkan-secara-aktif-dalam-pekerjaan/?referralCode=20955FA1EB26E972ADA2

Read More
mempersiapkan sdm era industry

Mempersiapkan SDM di Era Industri 4.0

Perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Kesiapan SDM Indonesia

Dalam Mempersiapkan SDM di Era Industri 4.0 kita perlu mempelajari era-era yang terjadi dalam Revolusi Industri, Revolusi Pertama menggunakan tenaga air dan uap untuk memekanisasi produksi. Yang Kedua menggunakan tenaga listrik untuk membuat produksi massal. Yang ketiga menggunakan elektronik dan teknologi informasi untuk mengotomatisasi produksi.

Revolusi Industri 4.0 ini mengintregasikan antara teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Dampak era revolusi industri 4.0 adalah dalam penerapannya tidak lagi semata-matas memberdayakan tenaga kerja manusia, sebab semuanya sudah menerapkan konsep otomatisasi.

Dengan demikian tingkat efektifitas dan efisiensi waktu bisa meningkat. Dimana waktu merupakan hal vital dalam dunia industri. Disamping manfaat revolusi industri 4.0 terhadap bidang prindustrian, manfaat teknologi juga bisa dirasakan oleh semua orang. Saat ini akses informasi sangat mudah dan bisa dilakukan kapan dan di mana saja dengan adanya jaringan internet.

Memahami SDM Di Era Industry 4.0

Meaning and Fulfillment

  • Memiliki makna dalam kehidupan
  • Hidup untuk memberikan manfaat

Self Awareness

  • Menyadari potensi , kompetensi dan kontribusi
  • Menyadari manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan

Purpose

  • Memiliki visi dan misi dalam hidup
  • Memiliki tahapan dalam mencapai tujuan

Dampak Positif Revolusi Industry 4.0

Semakin mudah mengakses informasi dan berkomunikasi.

Bagaimana di saat ini Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat di nikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Di akui ataupun tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pikir masyarakat dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka.

Terjadinya efisiensi dan efektifitas produksi.

Jika terwujud 4 prinsip revolusi industri, maka industrimemiliki kemungkinan untuk efisiensi dan efektifitas produksi dengan biaya yang tidak lagi mahal.

Peluang Peningkatan pendapatan nasional.

Industrialisasi memungkinkan negara-negara mengoptimalkan sumber daya mereka yang mulai berkurang. Industrialisasi meningkatkan kuantitas dan kualitas akan barang-barang yang diproduksi suatu perusahaan. Inilah yang membuat kontribusi lebih besar pada produk nasional bruto atau Gross NationalProduct (GNP).

Peluang peningkatan pendapatan individu.

Dalam masyarakat industri, tenaga kerja lebih berharga. Apabila produktivitas lebih tinggi maka pendapatan individu meningkat.

Peluang Peningkatan neraca pembayaran.

Industrialisasi mengubah pola perdagangan luar negeri di dalam suatu negara.Peningkatan ekspor barang-barang manufaktur lebihmenguntungkan dalam valuta asing. Pada saat yang sama memproses bahan mentah di dalam negeri akan membatasi imporbarang sehingga menghemat devisa. Dampak orientasi ekspor dan substitusi impor dari industrialisasi membantu meningkatkanneraca pembayaran.

Menstimulasi kemajuan sektor lain.

Industrialisasi mendorong kemajuan sektor-sektor ekonomilainnya.Perkembangan pada satu industri berdampak padapengembangan dan perluasan industri terkait.

Peningkatan peluang kerja.

Industrialisasi memberikan peningkatan kesempatan kerja padaindustri skala kecil dan besar.Industri menyerap pekerja yang menganggur dan pengangguran dari sektor pertanian sehinggameningkatkan pendapatan masyarakat.

Spesialisasi pekerja lebih besar.

Industrialisasi membuka jalan pada tenaga kerja khusus atautenaga kerja ahli untuk lebih di kenal.Pembagian kerja ini meningkatkan produk nilai marjinal tenaga kerja.Tenaga kerja khusus lebih menguntungkan. Pendapatan sektor pekerja di industri rata-rata akan lebih tinggi daripada pekerja di sektor pertanian.

Tantangan  Revolusi Industry 4.0

Rentan dengan serangan siber

Dalam Mempersiapkan SDM di Era Industri 4.0, Revolusi industri 4.0 akan sangat lekat dengan dunia teknologi di mana salah satu hal yang bisa di lihat mulai banyak ditemukan saat ini adalah internet of things (IoT).  Produk-produk IoT menghilangkan batas fisik antara proses produksi dengan sistem jaringan oleh karena itu sangat rentan dengan serangan siber apabila tidak di jaga dengan sistem keamanan yang solid dan tangguh. Salah satu produk IoT adalah aplikasi absensi karyawan di mana bisa langsung terhubung ke manajemen HRD melalui internet namun dengan sistem keamanan yang lebih baik sehingga data aset anda bisa lebih aman.

Investasi SDM yang tidak murah dan minim

Perusahaan yang ingin menggunakan sistem otomatisasi dan juga teknologi tinggi tentunya harus memiliki sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan untuk bisa menggunakan sarana canggih tersebut. Perusahaan harus rela mengeluarkan dana untuk investasi dalam memberikan pelatihan keterampilan dan juga sertifikasi pada karyawan yang sudah di miliki atau siap memberikan gaji yang layak dan lebih tinggi bagi tenaga kerja yang memiliki keahlian dan keterampilan yang di butuhkan perusahaan

Manusia menjadi serba ketergantungan pada otomasi mesin

Media informasi memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang di berikan oleh penggunaannya. Terlalu atraktifnya, membuat masyarakat seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau melepaskannya. Bagi seseorang yang telah terbiasa menggunakan teknologi informasi, cenderung malas karena mereka menjadi lebih tertarik untuk menggunakan aplikasi/fasilitas yang ada ketimbang harus di repotkan. Sebenarnya dengan revolusi industri 4.0 ini dapat di jadikan sebagai wadah informasi dan komunikasi atau bahkan sebagai hiburan untuk melepas penat/stress.

Terjadinya kesenjangan pendapatan

Pemisahan modal dan tenaga kerja menciptakan perbedaan pendapatan antara buruh dan orang-orang yang mengendalikansumber daya modal.

Bagaimana Sikap Kita ?

untuk Mempersiapkan SDM di Era Industri 4.0 Skill apa saja yang di butuhkan? Simak jawabannya di bawah ini :

Complex problem solving
Merupakan kemampuan penyeleasaian masalah kompleks dengan di mulai dari melakukan identifikasi, menentukan elemen utama masalah, melihat berbagai kemungkinan sebagai solusi, melakukan aksi/tindakan untuk menyelesaikan masalah.

Critical thinking
Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir masuk akal, kognitif dan membentuk strategi yang akan meningkatkan kemungkinan hasil yang di harapkan. Berpikir kritis juga bisa di sebut berpikir dengan tujuan yang jelas, beralasan, dan berorientasi pada sasaran.

Creativity
Kreatifitas adalah kemampuan dan kemamuan untuk terus berinovasi, menemukan sesuatu yang unik serta bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. 

People management
People management adalah kemampuan untuk mengatur, memimpin dan memanfaatkan sumber daya manusia secara tepat sasaran dan efektif.

Coordinating with other
Kemampuan untuk kerjasama tim ataupun bekerja dengan orang lain yang berasal dari luar tim.

Emotion intelligence
Emotion intelligence atau kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengatur, menilai, menerima, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.

Judgment and decision making
kemampuan untuk menarik kesimpulan atas situasi yang di hadapi serta kemampuan untuk mengambil keputusan dalam kondisi apapun.

Service orientation
Service orientation adalah keinginan untuk membantu dan melayani orang lain sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan memiliki service orientation, kita akan selalu berusaha memberikan yang terbaik pada pelanggan tanpa mengharapkan penghargaan semata.

Negotiation
Kemampuan berbicara, bernegosiasi, dan meyakinkan orang dalam aspek pekerjaan.

Cognitive flexibility
Cognitive flexibility atau fleksibilitas kognitif adalah kemampuan untuk menyusun secara spontan suatu pengetahuan, dalam banyak cara, dalam memberi respon penyesuaikan diri untuk secara radikal merubah tuntutan situasional.

Apa yang harus kita siapkan / miliki ?

Positive thinking

Building Self Confidence

Interpersonal Understanding

Know Your strength

Enhance Your Competency

Building Network

Dapatkan artikel menarik lain seputar HR Management di sini Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja  (Job Analysis dan Workload Analysis)

untuk dapat memahami peran manager di era industri 4.0 anda dapat mempelajarinya melalui video training kami di platform udemy silakan klik link berikut : https://www.udemy.com/course/kenali-potensi-diri-agar-siap-menghadapi-dunia-kerja/?referralCode=5F813A3EFA3B586C21F2

Read More

Pengelolaan Project dengan Agile Development

Agile Development untuk Pengembangan Bisnis

pengelolaan projek dengan agile
Pengelolaan Projek dengan Agile

Tujuan Pengelolaan Projek dengan Agile

Memahami Agile secara Fundamental, sehingga menjadi Agile Champion di perusahaan.

Karakteristik Agile terbagi 2 ;

pada pengelolaan projek dengan agile terdapat 2 karakteristik.

  1. project ketidakpastian rendah dan rendah resiko
  2. project ketidakpastian tinggi dan resiko tinggi

Apa itu AGILE ? Agile adalah Mindset

  • Bertindak Cepat
  • Adatif
  • Flexible
  • Fokus pada Outcome

Perspektif Bisnis User

Pada Pengelolaan Projek Dengan Agile terdapat perspektif bisnis user sebagai berikut :

  1. Time to Market : Dapat meluncurkan produk ke Pasar tanpa harus menunggu seluruh scope produk selesai di kerjakan MVP
  2. Ability to Change : Agile dapat menfasilitasi untuk merevisi dan adaptasi perubahan scope, sehingga produk mengikuti update perubahan/trend pasar terakhir.
  3. Accelerate Product Delivery and Feasibility : Agile dapat menjalankan sprint dengan Durasi yang singkat maksimal 1 bulan.
  4. Customer Satisfaction : Lebih dari separuh fitur tidak di gunakan end user karena memaksakan rencana awal project di bandingkan adaptasi terhadap perubahan “focus outcome”
  5. Business Existency : Bila organisasi tidak Agile maka beresiko terkena Disrupsi, Bangkrut, dan Gulung Tikar.
  6. Agile membuat organisasi tetap survive menghadapi perubahan.

Perspektif Development Team

  1. Collaboration IT and Business : Agile mengutamakan KERJASAMA antara IT dan Bisnis
  2. Remove Silo Mindset : Agile menghilangkan kepentingan Departemen/Divisi (business analyst, developer, tester) yang ada hanyalah Development Team.
  3. Self Organized : Environment Agile sangat memungkinkan Agile team dapat berkembang dan mengupgrade Skill. Karena di beri ruang berkembang dan berani berpendapat

Agile Value

  1. Interaksi dan Personal di atas Proses dan Tools
  2. Hasil yang berfungsi di atas Dokumentasi Lengkap
  3. Kolaborasi dengan User di atas Kontrak Hasil Negosiasi
  4. Respon terhadap Perubahan di atas Mengikuti Plan

Agile Prinsip

  1. Prioritas utama proses agile adalah memberikan kepuasan terhadap pelanggan dengan penyampaian hasil perangkat lunak yang bernilai secara cepat dan berkesinambungan
  2. Menyambut perubahan kebutuhan, walaupun terlambat dalam pengembangan perangkat lunak. Proses Agile memanfaatkan perubahan untuk keuntungan kompetitif klien
  3. Menghasilkan perangkat lunak yang bekerja secara rutin, dari jangka waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, dengan preferensi kepada jangka waktu yang lebih pendek
  4. Rekan bisnis dan pengembang perangkat lunak harus bekerja sama tiap hari sepanjang proyek
  5. Kembangkan proyek di sekitar individual yang termotivasi. Berikan mereka lingkungan dan dukungan yang mereka butuhkan, dan percayai mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
  6. Metode yang paling efisien dan efektif untuk menyampaikan informasi dari dan dalam tim pengembang perangkat lunak adalah dengan komunikasi secara langsung. 
  7. Perangkat lunak yang bekerja adalah ukuran utama kemajuan
  8. Proses agile menggalakkan pengembangan berkelanjutan. Sponsorsponsor, pengembang-pengembang, dan pengguna-pengguna dapat mempertahankan kecepatan tetap secara berkelanjutan
  9. Perhatian yang berkesinambungan terhadap keunggulan teknis dan rancangan yang baik meningkatkan Agility
  10. Kesederhanaan (memaksimalkan sumber daya yang tersedia) adalah hal yang amat penting
  11. Arsitektur, kebutuhan, dan rancangan perangkat lunak terbaik muncul dari tim yang yang dapat mengorganisir diri sendiri.
  12. Secara berkala, tim pengembang berefleksi tentang bagaimana untuk menjadi lebih efektif, kemudian menyesuaikan dan menyelaraskan kebiasaan bekerja mereka.

untuk mempelajari mengenai mengenal-pengelolaan-project-dengan-agile-development ini dapat menonoton video training kami melalui link di bawah ini. https://www.udemy.com/course/lebih-dalam-praktek-agile-development-untuk-organisasi/?referralCode=1166F12B9EB02DC7300D

orang yang membaca artikel ini juga membaca Mengelola Sistem Manajemen Kinerja Karyawan (Employee Performance Management System)

Read More

Active Listening Skill : Kunci Menjadi Pemimpin Sukses

Active Listening skill
Active Listening skill

Active Listening skill, menurut pendapat Gerszberg, sebelum memulai perbincangan dengan siapa pun, tanyakan kepada diri sendiri: apakah saya bisa tahan mendengarkan apa pun yang dibicarakannya, apakah saya bisa menahan diri untuk tidak menghakimi, apakah saya bisa mengerem keinginan memberikan nasihat atau menggurui, dan apakah saya bisa mengendalikan kecenderungan untuk menginterpretasi dini pengalaman yang ia ceritakan?

Mendengar (Hearing) merupakan suatu :

  1. Proses Fisik, karena ini melibatkan anggota tubuh kita.
  2. Mendengar karena kita perlu mendengarkan hal tersebut.
  3. Tidak ada keinginan untuk merespon karena kita tidak tertarik

Mendengar Aktif (Aktive Listening)

  1. Proses Mental (indra, pikir, sikap, nilai, emosi dan prilaku)
  2. Kontak Mata
  3. Konsentrasi/Fokus
  4. Memahami Fakta fakta dan perasaan
  5. Mengulangi
  6. Mencerna/Menafsirkan
  7. Mengevaluasi
  8. Merespon verbal/non verbal dengan netral

3 Tujuan mendengar

  1. Mendengar untuk kesenangan
  2. Dengarkan musik
  3. Nonton tv acara hiburan
  4. Mendengar untuk mendapatkan informasi
  5. Penuh kesadaran
  6. Bertanya
  7. Gunakan bantuan untuk mengingat
  8. Mengorganisir informasi
  9. Mendengar untuk membantu orang lain
  10. Penuh kesadaran
  11. Menghindari penilaian
  12. Memahami orang

3 Komponen Active Listening skill

  1. Memahami
  2. Mengingat
  3. Menanggapi

5 Manfaat Mendengarkan/ Active Listening skill

  1. Menunjukan Perhatian
  2. Meningkatkan intensitas
  3. Meningkatkan kemampuan memahami dan berhubungan
  4. Memberikan kesempatan orang lain berpendapat
  5. Mengetahui fakta/Informasi yang ada

5M proses mendengar

  1. Menerima
  2. Memahami
  3. Mengingat
  4. Mengevaluasi
  5. Menanggapi

5 Level kemampuan mendengar

  1. Mengabaikan
  2. Pura pura mendengar
  3. Selektif
  4. Penuh Perhatian
  5. Mendengarkan Empati

Mendengar Tapi Tidak Mendengarkan

  1. Mendengarkan Semu
    1. Pura-pura mendengar
    2. Pikiran ditempat lain
  2. Memonopoli
    1. Menyabot/menguasai
    2. Memusatkan komuniksi pada diri sendiri
  3. Mendengarkan Selektif
    1. Berfokus hanya pada bagian tertentu
    2. Bagian yang sesuai/paling disukai
  4. Mendengarkan Defensif
    1. Mengkedepankan respon
    2. Bentuknya serangan pribadi, kritik, dll
    3. Nada bermusuhan
  5. Ambusing
    1. Mendengar dengan seksama
    2. Tidak  tertarik dengan yang dibicarakan
    3. Tujuannya menyerang
  6. Mendengarkan Harfiah
    1. Mendengarkan
    2. Hanya menyimak isinya

Strategi Mendengar Active Listening

  1. Senyum tulus,
  2. Kontak mata bersahabat
  3. Tumbuhkan minat
  4. Postur tubuh/gestur
  5. Meniru ekspresi
  6. Fokus (hindari gangguan medsos dll)
  7. Mengetahui makna tersirat
  8. Empati
  9. Umpan balik positif
  10. Arahkan ulang percakapan
  11. Mengingat point penting
  12. Menguji Kesimpulan

5 Cara mengasah kemampuan mendengar yang baik

  1. Bicara didepan kaca. anda dapat melihat, bagaimana penampilan dan gaya anda.
  2. Fokus mendengar satu suara,
  3. Merespon dengan anggukan & kata positif
  4. Dengarkan  dan ulangi
  5. Dengar, simpulkan , & buat pertannyaan

Latihan Menjadi Pendengar Aktif:

  1. Berpasangan, cerita dalam waktu 3 menit, setelah itu pasangan kita harus menceritakan ulang dengan detail. Dilakukan dengan cara bergantian
  2. Berpasangan, cerita dalam waktu 3 menit, setelah itu pasangan kita harus menyimpulkan cerita tersebut. Dilakukan dengan cara bergantian.
  3. Berpasangan, cerita dalam waktu 3 menit, isi cerita harus ada yang isinya berita bohong, setelah itu pasangan kita harus mampu menebak bagian mana saja yang isinya berita bohong. Dilakukan dengan cara bergantian.

baca artikel menarik kami lainnya, disini.Sales Closing Technique #1 : DOUBLE BINDING

anda dapat meningkatkan skill anda melalui video training kami, berikut ini : https://www.udemy.com/course/ketrampilan-mendengarkan-secara-aktif-dalam-pekerjaan/?referralCode=20955FA1EB26E972ADA2

Read More