Memimpin rapat dalam sebuah organisasi adalah tugas yang penting untuk mencapai tujuan bersama, memfasilitasi kolaborasi, dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan perkembangan organisasi. Namun, memimpin rapat bukanlah tugas yang mudah. Di butuhkan persiapan, keterampilan komunikasi, dan kemampuan untuk mengelola waktu dan partisipasi anggota dengan baik. Berikut ini adalah beberapa strategi efektif yang dapat membantu Anda dalam memimpin rapat dengan sukses:
1. Persiapan yang Matang
Sebelum rapat di mulai, penting untuk mempersiapkan agenda rapat yang jelas dan terstruktur. Agenda ini seharusnya mencakup topik-topik yang akan di bahas, waktu yang di alokasikan untuk setiap topik, dan tujuan yang ingin di capai. Memberikan agenda sebelumnya kepada anggota dapat membantu mereka mempersiapkan diri dan berkontribusi dengan lebih efektif.
2. Fasilitasi yang Aktif
Sebagai pemimpin rapat, peran Anda adalah memfasilitasi diskusi, mengarahkan pembicaraan, dan mengelola interaksi antara anggota. Pastikan Anda mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong partisipasi dari semua anggota. Dengan mendengarkan dengan seksama, Anda dapat mengidentifikasi pemikiran dan masukan berharga yang mungkin muncul selama rapat.
3. Waktu yang Efisien
Mengelola waktu dengan baik adalah kunci dalam memimpin rapat yang efektif. Tetap patuhi waktu yang telah di tentukan untuk setiap topik dan pastikan rapat berjalan sesuai rencana. Jika diskusi mengalami kemacetan, putuskan apakah perlu melanjutkan pembicaraan atau pindah ke topik berikutnya.
4. Libatkan Semua Anggota
Memastikan partisipasi dari semua anggota sangat penting. Ajak mereka untuk berbicara dan berikan kesempatan kepada yang lebih pendiam untuk berbicara juga. Ini akan menciptakan lingkungan inklusif yang mendorong kontribusi dari berbagai sudut pandang.
5. Fokus pada Solusi
Rapat sebaiknya di fokuskan pada mencari solusi dan pengambilan keputusan, bukan hanya berbicara tentang masalah. Bekerja sama dengan anggota untuk merumuskan tindakan konkret dan rencana implementasi setelah rapat berakhir.
6. Dokumentasi yang Akurat
Pastikan untuk mencatat poin-poin penting yang di bahas selama rapat dan hasil keputusan yang di ambil. Dokumentasi ini akan sangat berharga untuk referensi di masa mendatang dan memastikan tanggung jawab yang jelas terkait tindakan yang harus di ambil.
7. Evaluasi dan Umpan Balik
Setelah rapat selesai, luangkan waktu untuk mengevaluasi bagaimana rapat berjalan. Mintalah umpan balik dari anggota mengenai kualitas rapat dan cari cara untuk meningkatkan keefektifan rapat berikutnya.
Dalam menghadapi tugas memimpin rapat, keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen waktu menjadi kunci. Dengan persiapan yang matang, keterlibatan aktif anggota, dan fokus pada tujuan, Anda dapat menciptakan rapat yang produktif dan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan organisasi.
Pengantar: Mengembangkan Creative Thinking untuk Kesuksesan
Dalam era modern ini, kemampuan berpikir kreatif menjadi kunci sukses dalam berbagai bidang kehidupan. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat, kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan solusi inovatif sangat dihargai. Artikel ini akan membahas pentingnya creative thinking dalam mencapai kesuksesan, serta memberikan panduan praktis untuk mengembangkan kemampuan tersebut.
Pahami Arti Creative Thinking:
Creative thinking merujuk pada kemampuan untuk berpikir secara kreatif, melampaui batasan konvensional dan menemukan solusi baru. Ini melibatkan penggunaan imajinasi, penemuan, serta mempertanyakan status quo. Creative thinking membantu seseorang melihat peluang yang tak terlihat, mengatasi hambatan, dan menciptakan ide-ide revolusioner.
Mengasah Kemampuan Observasi:
Pertama-tama, untuk menjadi seorang creative thinker yang sukses, penting untuk mengasah kemampuan observasi, Amati dunia di sekitar Anda dengan teliti, perhatikan detail yang sering terlewatkan oleh orang lain, Dengan melatih diri untuk memperhatikan hal-hal kecil, Anda dapat menggali inspirasi dan menciptakan koneksi yang tidak terduga.
Jangan Takut Berpikir Beda:
Untuk mengembangkan creative thinking, seseorang harus berani berpikir di luar kotak. Jangan takut untuk mempertanyakan status quo dan memecahkan pola pikir yang sudah mapan, lakukan brainstorming dengan cara yang tidak konvensional, eksplorasi ide-ide yang mungkin terdengar aneh pada awalnya dan terkadang, solusi brilian muncul dari pola pikir yang tidak terduga.
Latih Keterbukaan Terhadap Perubahan:
Keterbukaan terhadap perubahan merupakan aspek penting dari creative thinking, Dunia terus berubah dan berkembang, dan kita perlu mampu menyesuaikan diri dengan cepat.Terimalah tantangan baru, pelajari hal-hal baru, dan beradaptasilah dengan perubahan lingkungan.Hal ini akan membantu mengasah kemampuan berpikir kreatif Anda karena Anda akan lebih terbuka terhadap gagasan dan perspektif baru.
Kolaborasi dan Diversitas:
Kolaborasi dengan orang-orang yang memiliki latar belakang dan pemikiran yang berbeda merupakan cara yang efektif untuk mengembangkan creative thinking, Bekerja dalam tim dengan orang-orang yang memiliki perspektif yang berbeda dapat memperluas cakupan ide dan menghasilkan solusi yang lebih inovatif, Dalam kolaborasi, terbuka untuk menerima ide-ide orang lain dan berdiskusi secara aktif.
Kesimpulan:
Creative thinking adalah keterampilan penting yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan di dunia yang terus berubah dan kompetitif. Dengan mengasah kemampuan berpikir kreatif, mengamati dengan saksama, berani berpikir di luar kotak, dan beradaptasi dengan perubahan, kita dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dan mengatasi tantangan dengan cara yang baru dan segar. Dalam kolaborasi dengan orang lain, kita dapat memperluas pemahaman dan mencapai hasil yang lebih baik. Dengan mempraktikkan panduan ini, Anda akan meningkatkan kemampuan creative thinking Anda dan membuka peluang baru untuk kesuksesan.
Pentingnya Pelatihan leadership skill dalam perusahaan menjadi sangat penting dalam pengembangan kemampuan kepemimpinan seseorang. Kemampuan kepemimpinan yang baik memiliki dampak positif dalam menjalankan peran kepemimpinan dalam suatu organisasi atau tim. Dengan adanya pelatihan ini, individu dapat belajar mengelola tim dengan efektif, menginspirasi anggota tim, dan mengambil keputusan yang tepat.
Pentingnya Pelatihan leadership skill dalam perusahaan, membantu individu mengembangkan berbagai kompetensi kunci. Salah satunya adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, baik dalam hal menyampaikan informasi maupun mendengarkan dengan empati. Selain itu, pelatihan ini juga membantu individu mengembangkan keterampilan dalam mengambil keputusan yang bijaksana dan mengatasi tantangan yang kompleks.
Manfaat Pelatihan Leadership Skill
Manfaat dari pelatihan leadership skill juga meliputi kemampuan dalam memotivasi anggota tim, membangun hubungan kerja yang kuat, dan memimpin dengan teladan. Sebagai seorang pemimpin yang efektif, individu harus mampu menginspirasi, mengarahkan, dan memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini, kemampuan kepemimpinan yang kuat menjadi salah satu kunci keberhasilan. Oleh karena itu, mengikuti pelatihan leadership skill adalah langkah yang tepat untuk mengasah kemampuan kepemimpinan seseorang. Pelatihan ini membantu individu menjadi pemimpin yang visioner, adaptif, dan mampu berinovasi.
Pentingnya Pelatihan leadership skill juga membantu individu untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika tim, mengelola konflik secara konstruktif, dan membangun budaya kerja yang inklusif. Dengan adanya pemahaman ini, seorang pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif, di mana setiap anggota tim merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka. Pelatihan leadership skill adalah investasi berharga bagi individu yang ingin tumbuh dan berhasil dalam peran kepemimpinan mereka.
Dalam kesimpulannya, pelatihan leadership skill memainkan peran penting dalam mengembangkan kemampuan kepemimpinan yang efektif. Dengan memperoleh pelatihan ini, individu dapat mengasah keterampilan komunikasi, pengambilan keputusan, dan motivasi untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses. Sebagai hasilnya, individu akan dapat memimpin tim atau organisasi dengan lebih baik, mencapai tujuan bersama, dan meraih kesuksesan dalam karier mereka.
Motivasi Untuk Anda Yang Bergelut di Usaha Dagang, Anda seorang wirausahawan yang bergelut dalam usaha bisnis dagang? Sempatkan baca motivasi tentang dagang dibawah ini, Semoga bisa menginspirasi..
Uang 1 juta untuk apa ? Jawab = Modal
Uang 10 juta untuk apa ? Jawab = Modal
Uang 100 juta untuk apa ? Jawab = Modal
Uang 300 juta untuk apa ? Jawab = Modal
Uang 500 juta untuk apa ? Jawab = Modal
Uang 1 Miliar untuk apa ? Jawab = Modal…. Kalau Uang 2 Miliar untuk apa ? Jawab = Modal juga.
Uang sudah sebanyak itu kok jawabannya selalu untuk modal?
Lalu kapan beli rumah ? kapan beli mobil baru ? kapan liburan ? gak kebeli-beli dong rumah bagus? gak bisa happy-happy donk…
Beberapa tips dalam berdagang
Jangan terlalu cepat mengkonversi hasil usaha ke dalam aset real, di saat sedang merangkak dari bawah, nikmati saja terus perbanyak barang dagangan, toko di bikin cabang, tambah lagi bisnis disektor lain, sebener nya kalau hanya ingin naik kendaraan mewah, anda sewa saja uber , kemana anda ingin tuju, tapi kalau menikmati mengolah cashflow uang, untuk dibikin bidang2 bisnis, itu baru asik dan akhirnya seorang pengangguran berubah menjadi orang yang super sibuk, mengurus berbagai macam lini bisnisnya.
Banyak sekali orang di luar sana yang kalau untuk urusan gadget, kendaraan, untuk niat nya biar gaya, itu nomor satu, tapi keluar modal untuk usaha yang akan di buatnya 10 juta saja, mikirnya bukan kepayang, sedangkan membeli handphone harga 10 juta saja di bela2in kredit, ini adalah mindset kebalik, menurut saya, dalam logika dagang, modal dan terus memperbesar cashflow lah yang menjadi prioritas, sembari terus bertahan , dan mengembangkan usaha di berbagai sektor.
Tips berikutnya
Bisnis itu semacam punya anak, bisnis pertama bisnis kedua, bisnis ketiga, jika bisnis pertama cukup untuk membiayai hidup anda setiap bulan, atau bahkan cukup untuk membiayai hidup anda setiap tahun, maka bisnis nomor 2 adalah untuk hal yang lainnya, dengan begitulah banyak pedagang itu nabung secara gak sadar, karena bisnis 1, dan bisnis 2, di mana bisnis 1 untuk operasional rumah tangga, bisnis nomor 2, untuk ditabung, atau untuk membuka bisnis ke 3, yang penting kalau bisnisnya sudah ada 5 macam, jangan untuk istri ke dua dan istri ke tiga, istri maksimal 1.
Jika anda mengelola bisnis dengan baik, dan sudah berjalan dengan lama, uang 200 juta, bisa untuk penghasilan anda 10 juta – 30 juta setiap bulannya, ditambah lagi, anda di tahun ke 3, uang 200 juta tersebut sudah kembali ke tangan anda untuk di bikinkan bisnis lainnya, di sanalah orang mulai melihat anda sibuk.
Dalam sebuah organisasi pemimpin memiliki tugas penting untuk menentukan yang terbaik bagi organisasi dan para anggotanya. Namun dalam mengambil keputusan, terkadang mereka bisa mengalami berbagai masalah. Mereka di hadapkan pada serangkaian pilihan yang seringkali menyangkut kepentingan orang banyak atau memberikan resiko yang akan merugikan pihak lain. Tetapi keputusan harus tetap di ambil oleh pemimpin, apapun hasilnya dan apapun hasil dari keputusan tersebut masih lebih baik, bila di bandingkan leader tidak melakukan tindakan apapun sama sekali. Kecepatan dan ketepatan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan lazimnya menjadi tolak ukur kompetensi dan kredibilitas yang di milikinya. Jika pemimpin lamban dan ragu-ragu dalam bertindak, anak buah akan melihatnya sebagai orang yang indecisive, takut dan tidak tegas.
Sehingga membuat mereka mempertanyakan kemampuan leader dalam memimpin dan bahkan bisa menghilangkan kepercayaan terhadapnya. Sejarah peradaban manusia mencatat banyak nama yang menggoreskan kisah di lembaran-lembaran zaman tentang kepemimpinan dalam militer yang menjadi acuan para pemimpin di organisasi
Kisal Jendral Sun tzu.
Kita mengenal jendral sun tzu, seorang jenderal besar sekaligus ahli strategi militer dari China merupakan seseorang yang fenomenal yang mampu menjadi inspirasi bagi para pebisnis kelas dunia dalam menjalankan organisasinya
Menurut sun tzu pemimpin perlu dapat memenangkan peperangan dengan elegan, seorang pemimpin harus mampu memenangkan hati dan pikiran seluruh bawahannya.
Hati merujuk pada perasaan dan emosi yang terlibat. Dengan memenangkan hati bawahan, seorang pemimpin mendapatkan kesetiaan, kebanggaan, dan dukungan dari bawahan.
Pikiran merujuk pada kepala dingin, obyektifitas, dan rasionalitas yang terlibat.
Dalam membuat strategi dan rencana, pemimpin perlu menggunakan pikiran namun dalam mengimplementasikan rencana dan memotivasi bawahan, pemimpin harus mengedepankan hati.
Selain sun tzu ada tokoh militer yang paling cemerlang dalam masyarakat muslimin yaitu panglima Islam Khalid bin al-Walid radhiallahu ‘anhu.
Ia berada di puncak para ahli strategi militer. Kesimpulan itu berangkat dari kemampuannya menggetarkan benteng-benteng Persia dan Romawi dalam hitungan tahun yang singkat saja -atas izin Allah-.
Padahal dua kerajaan itu adalah kerajaan adidaya. Karena kepemimpinan militernya, Islam tersebar di Jazirah Arab, Irak, dan Syam dengan mulia dan penuh wibawa.
Saking mengerikan dan cerdiknya tipu daya (strategi) Khalid dalam berperang, sampai-sampai Abu Bakar memujinya dengan ucapan, “Demi Allah, orang-orang Romawi akan lupa dengan tipu daya setan karena (kedatangan) Khalid bin al-Walid”.
Sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar radhiallahu ‘anhu juga mengatakan, “Para wanita tidak akan mampu lagi melahirkan seseorang seperti Khalid”.
Kaum muslimin mengenalnya dengan sebutan Saifullah (pedang Allah). Sebutan itu melekat bermula saat Rasulullah menyebutnya demikian di hari keislamannya,
“Engkau adalah pedang di antara pedang-pedang Allah yang Dia hunuskan kepada orang-orang musyrik”.
Kecerdikan Jendral Khalid bin walid, RA ini, dalam ilmu lateral thinking di sebut reversal thinking, atau berbikir dangan membalikan asumsi
Kisah Kepemimpinan dalam Islam
Salah satu kisahnya ada di sebuah peperangan di Kampung Mu’tah,
Mu‘tah adalah sebuah desa yang terletak di perbatasan Syam. Desa yang ada di tepi Sungai Jordan ini, kini masuk dalam provinsi Kerak wilayah Yordania. Mu’tah saat ini merupakan wilayah yang semarak dengan deretan pohon pinus di sepanjang jalan.
Di dekat kampung ini, terjadi peperangan antara bangsa Arab yang sudah memeluk Islam dengan aliansi bangsa Arab pemeluk Nashara dan Bangsa Eropa.
Bahkan, beberapa literatur menyebutkan, perang ini adalah perang pertama umat Islam melawan bangsa Barat.
Sebelum berangkat, Nabi Muhammad SAW memberi instruksi kepada para pasukan.
Pemimpin pasukan adalah Zaid bin Haritsah. Jika dia terbunuh, penggantinya adalah Ja’far bin Abi Thalib. Jika ia terbunuh, penggantinya adalah Abdullah bin Rawahah.
Dan jika dia terbunuh juga, maka pasukan Muslimin harus menunjuk salah satu dari mereka untuk menjadi pemimpin.’’
Saat itu, Rasulullah mengirimkan delegasi ke berbagai kawasan untuk menyampaikan pesan damai agama Islam melalui surat yang di tulisnya.
Salah satu delegasi dikirim pada Gubernur Bashrah, Syurahbil bin ‘Amr al-Ghassani, yang sat itu berada di bawah kekuasaan Kerajaan Romawi Bizantium.
Namun, kedatangan delegasi Harits bin Umair al-Azdi, tak hanya di tolak Syurahbil. Tapi, juga di bunuh dengan kejam. Tentu saja, tindakan ini di anggap sebagai deklarasi perang terhadap kaum Muslimin Madinah.
Persiapan Pemimpin
Pada tahun ke-8 Hijriah, Rasulullah menyiapkan pasukan yang jumlahnya 3.000 untuk menyerang Bashrah. Pada perang ini, Rasulullah tidak turut serta dan tetap berada di Madinah.
pergerakan kaum Muslimin Madinah di ketahui Syurahbil bin Amr, penguasa Bashrah. Ia pun menyiapkan pasukan sebanyak 100 ribu personel bangsa Arab yang terdiri atas klan-klan Lakham, Judzam, Qain, dan Bahra.
Jumlah ini masih di tambah lagi dengan pasukan Romawi, yang juga berjumlah 100 ribu personel. Dengan demikian, total pasukan yang hendak berperang melawan pasukan kaum Muslimin mencapai 200 ribu personel.
Pasukan kaum Muslimin yang mendengar berita soal besarnya jumlah pasukan musuh, sempat ragu dan khawatir. Sebagian mereka berpikiran untuk mengirimkan surat kepada Rasulullah, memberitahukan situasi yang dihadapi.
Namun, panglima pasukan Muslim Zaid bin Haritsah mampu membakar semangat pasukannya, sehingga tetap teguh maju ke medan pertempuran. Wahai semuanya, demi Allah, apa yang tidak kalian sukai, justru itulah yang kalian cari sekarang ini, yakni mati syahid.
Tepat pada bulan Jumadil Ula tahun ke-8 Hijriah, dua pasukan pun bertemu di Mu’tah. Perang begitu seru, dan 3 jendral perang muslim terbunuh semua.
Seperti di pesankan oleh Rasulullah, jika ketiga pemimpin itu gugur, kaum Muslimin harus menentukan pemimpin mereka sendiri. Akhirnya mereka sepakat menunjuk Khalid bin Al Walid sebagai pemimpin.
Kepemimpinan Khalid
Kepemimpinan Khalid bin Al Walid dalam pertempuran Mu’tah itu, mampu membalikkan situasi yang tadinya menekan pasukan Muslim.
Saat break perang maghrib (konsesus peperangan masa itu) , Jendral Khalid bin walid sehabis shalat berpikir sejenak, dengan jumlah pasukan kalah jumlah, apalagi terbunuhnya 3 jendral, Khalid berpikir untuk mundur karena di takutkan kejatuhan mental pasukan.
Memang tadi adalah pertempuran luar biasa dan pasukan Islam walau kalah jumlah, bisa di anggap menang. Tapi Khalid berpikir mundur dulu, utuk mempersiapka peperangan berikut.
Ia pun shalat istikharah dan akhirnya ia memikirkan cara mundur yang elegan. Khalid lalu menggunakan asumsi terbalik.
Asumsi saat ini adalah “mundur artinya di kejar musuh dan membuat mental musuh menguat” ia lalu membuat asumsi berlawana “bagaimana caranya mundur, tapi pasukan musuh malah takut.
Inilah yang di sebut Reversal thinking
Esok pagi, Khalid membuat strategi memecah pasukan Muslimin menjadi dua sayap. malam itupun masing-masing sayap pasukan Muslimin menempati posisi yang di tentukan.
Pagi harinya, dua sayap itu berlarian kedepan dan belakang membuat keributan, sehingga debu beterbangan membuat aktivitas pasukan tidak jelas dan musuh hanya melihat hiruk pikuknya pasukan muslim
Melihat itu, jendral musuh mengira, pasukan muslim kedatangan bantuan. Ia mulai berpikir, kemaren saja dengan pasukan sedikit bisa mengalahkan pasukannya apalagi sekarang
Dan ia merasa lega, karena pasukan muslim malah mundur, dan ia pun hanya diam saja tidak berani meminta pasukannya mengejar pasukan muslim. Karena ia sendiri merasa down saat tahu ada bantuan pasukan muslim
Dan inilah yang harus di lakukan seorang pemimpin, berpikir strategic, bukan hanya mengandalkan emosi tapi tetap tenang dengan mempertimbangkan variable relavan sehingga akhrnya membuat keputusan efektif
Beberapa Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Now.
Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Now memiliki banyak implikasi atau implikasi yang signifikan terhadap masa depan yang akan mereka hadapi selanjutnya.
Pelatihan kepemimpinan seperti apa yang harus mereka terima untuk masa depan?
keputusan pemecahan masalah
Pembelajaran pemecahan masalah adalah keterampilan yang akan di butuhkan di masa depan, bukan hanya pemecahan masalah.
2. kepemimpinan yang efektif
Pemimpin yang efektif mengembangkan cara kerja baru dengan beradaptasi dengan realitas eksternal, bukan hanya yang terjadi di dalam organisasi.
3. kepemimpinan yang tidak kompeten
Kepemimpinan yang tanpa kekuasaan adalah teori bahwa pemimpin bekerja dengan tim untuk menentukan perubahan apa yang perlu di lakukan untuk memperbaiki kondisi.
4. Kreativitas dan Inovasi
Kemampuan berpikir kreatif harus di kembangkan sebagai keterampilan pada setiap individu.
5. Menginspirasi dan Memotivasi
Salah satu hal yang paling menonjol dari gaya kepemimpinan milenial adalah merangkul anggota dengan baik.
Demikianlah beberapa Pelatihan Kepemimpinan yang di butuhkan oleh genarasi muda sekarang yang siap untuk memimpin masa depan.
Penekanan & Penyelarasan Vokal dalam Telemarketing
Penekanan Vokal dalam Telemarketing
pada artikel kali ini kita akan membahas tentang penekanan & penyelarasan vokal dalam telemarketing, Sekarang Anda lihat lagi contoh naskah berikut:
“Halo. Saya mega, dan PT Bale training menugaskan saya untuk bicara dengan Bapak’ untuk membantu Bapak melihat bagaimana Bapak dapat meningkatkan penjualan sampai 200%.. Saya hanya perlu bicara dengan Bapak’ sekitar 3 menit dan kemudian Bapak boleh memutuskan apakah kami dapat menghemat uang Bapak. Apakah saat ini waktu yang tepat untuk bicara dengan saya?”
Pesan tersamar dicetak miring. Tentu pada saat Anda bicara ditelepon, prospek tidak dapat melihat kata yang dicetak miring ini, tekanan suara Andalah yeng harus membuatnya terdengar beda. Tetapi dalam melakukannya Anda tidak boleh membuat penekanan suara ini menjadi terlalu nyata, apalagi terdengar agresif.
Penekanan pesan tersamar harus halus. Penekanan secara halus merupakan dasar untuk menyampaikan pesan alam bawah sadar (subliminal messages). Pesan tersamar harus menonjol tetapi tidak boleh kentara. Cara termudah untuk menonjolkannya secara halus adalah dengan cara memperlambat laju verbal Anda untuk kata menonjol (atau berhenti sepersekian detik sebelum dan sesudah kata tersebut), dan turunkan sedikit nada suara Anda. Dengan latihan, Anda dapat menyampaikan pesan tanpa seorang pun menyadari kata yang kelihatan/ menonjol. Akan tetapi, otak akan mencatat penekanan itu dan bereaksi terhadap pesan tersamar.
Berlatihlah membaca contoh kalimat pembuka tersebut sampai Anda mendapatkan satu gaya vocal yang bersemangat dan meyakinkan, lalu turunkan nada suara Anda sedikit dan perlambat kecepatan bicara Anda untuk kata yang disisipkan/disamarkan. Perhatikan pula saat-saat dimana Anda boleh mengambil napas.
Penyelarasan Vokal dalam Telemarketing
Pada kesempatan berdialog dengan prospek, kita akan mendengar bagaimana cara dan gaya prospek berbicara; berusahalah untuk menyelaraskan gaya dan cara bicara Anda dengan prospek. Ini adalah penyelarasan vocal (vocal pacing).
Kita akan mempunyai kesempatan lebih banyak untuk melakukan penyelarasan vocal pada saat Kitaa bertemu muka dengan prospek. Apabila Anda menguasai keterampilan ini, Anda dapat menggunakannya untuk meningkatkan keakraban pada setiap kesempatan, termasuk pada saat Anda membuat janji. Dengan pertimbangan tersebut maka kita akan membahas topik pada bagian ini.
Teknik penyelarasan vocal dengan cara menyesuaikan nada suara atau tone dan kecepatan bicara serta mnggunakan kosa kata yang sama dengan preferansi prospek. Misalnya, jika prospek Anda lebih banyak menggunakan kata-kata visual, maka Anda harus lebih banyak menggunakan kosakata visual juga.
contoh dialog:
Prospek : “Dalam pandangan saya …”
Juru Jual : “Benar sekali, Bapak dapat melihat itu dalam apa yang sedang saya
gambarkan saat ini…”
Prospek : “Saya sebelum pernah mendengar sesuatu yang berbeda dari Anda…”
Juru Jual : “Secara sepintas memang terdengar serupa, Pak. Dan bila…”
Penyelarasan vocal ini akan memperkuat dan menjaga keakraban dalam pembicaraan atau dialog yang tidak menggunakan naskah. Belajarlah untuk mendengar dan menanggapi secara efektif; serta berlatih untuk menggunakan sebanyak mungkin alternatif nada suara dan kecepatan bicara. Untuk keperluan latihan ini, bayangkan kita sedang berbicara dengan orang yang sangat baik kita kenal. Perhatikan nada suara, kecepatan, dan kosakata Anda dalam berdialog dengan orang tersebut. Tanpa latihan intensif, kita akan merasa canggung pada saat harus bicara dengan nada suara asli .
Kita juga bisa melakukan penyelarasan terhadap kata-kata dan frasa. Mengulang kata-kata atau frasa prospek menunjukan bahwa kita mendengarkannya dan sekaligus membantu untuk memperoleh cerminan (mirroring) tentang orang itu. Ini bermanfaat terutama jika kita berhadapan dengan prospek yang merasa enggan atau keberatan seperti contoh berikut ini.
Prospek : “Saya nggak tahu. Ini membuat saya merasa tidak nyaman.”
Juru Jual : “Baiklah Pak ari, saya tidak ingin ada sesuatu yang membuat Anda merasa
tidak nyaman. Mari kita lihat apakah Anda akan merasa lebih nyaman bila
Naskah yang di siapkan memerlukan keterlibatan aktif dari penelepon. Penjual harus menghayati apa yang sedang di katakan dan bagaiman harus mengatakannya. Penggunaan kata-kata dan jeda untuk bernapas memerlukan disiplin yang di atur oleh naskah, bukan penelepon.
Untuk mendapatkan manfaat dari naskah yang di siapkan, penelepon harus memiliki keterampilan dalam menggunakan frasa terkendali untuk menginterupsi pola yang umum dan penekana vocal untuk menyampaikan pesan tersamar secara efektif.
manfaat dari naskah yang di siapkan, penelepon harus memiliki keterampilan dalam mengunakan frasa terkendali untuk mengintrupsi pola yang umum dan penekanan vocal untuk menyampaikan pesan tersamar secara efektif.
Naskah Telemarketing
Naskah telemarketing pada umumnya memiliki panjang frasa yang serupa dan sudah dapat di kendalikan oleh prospek, seperti :
“Selamat siang, apa kabar Bapak hari ini?”
“Selamat pagi, saya dari PT ABC”
“Bisa saya bicara dengan Direktur?”
Setiap kalimat pembuka ini berakhir dengan jeda. Frasa yang sudah di kenali berakhir dengan jeda, ini membentuk satu pola. Orang dapat menerka apa yang akan di aktakan selanjutnya, pada saat inilah biasanya orang memutuskan hubungan telepon.
Jelas bahwa dalam hal ini pola yang sudah di kenali tidak membantu Juru Jual untuk menjaga agar prospek tetap mendengarkan apa yang akan di katakan selanjutnya; tidak menarik; dan tidak membantu dalam membangun hubungan, apalagi keakraban.
Menginterupsi sebuah pola akan mengubah perilaku secara drastis. Orang menjadi waspada, bingung, dan memerlukan penyelesaian. Contoh, jika Anda mengulurkan tangan kepada saya untuk berjabat tangan, tetapi saya diam saja memandangi tangan Anda. Apa yang akan terjadi selanjutnya, tidak seorang pun tahu. Interupsi seperti ini adalah kunci pada bagian awal naskah Anda untuk membuat orang yang menerima telepon tetap mendengarkan anda, Contohnya:
Contoh naskah percakapan telepon
“Halo, Saya Mega, dan PT Bale training menugaskan saya untuk berbicara dengan Bapak’ guna membantu Bapak untuk melihat bagainana Bapak bisa meningkatkan penjualan. Saya hanya perlu bicara dengan Bapak’ sekitar tiga menit dan kemudian Bapak boleh memutuskan apakah kami dapat membantu menghemat uang Bapak. Apakah saat ini waktu yang tepat untuk berbicara dengan saya?”
Perhatikan kali ini tanda untuk bernapas (‘) telah di tambahkan untuk menuntun Juru Jual yang menggunakannya. Ini merupakan anjuran untuk saat-saat Anda mengambil napas bila di perlukan. Perhatikan, tidak satu pun dari tanda-tanda ini terletak pada akhir kalimat. Bernapas pada akhir kalimat merupakan pola yang sudah umum. Untuk menginterupsi pola ini memerlukan pola napas yang berbeda. Tanda napas merupakan teknik yang membantu untuk menuntun pemakaiannya.
Dengan menginterupsi pola, prospek menjadi bingung untuk sementara waktu dan terbuka terhadap masukan. Akibatnya pada pertanyaan terakhir (“Apakah saat ini yang tepat…?”), pikiran bawah sadar prospek memerlukan penyelesaian dan akan menghasilkan keinginan untuk berkata “ya”.
Menggunakan frasa seperti ini memang tidak alami. Ini perlu belajar dan berlatih. Satu cara interupsi pola yang mudah adalah berhenti sejenak setelah menyebutkan nama Anda:
“Halo. Saya Mega Mawarni…”
Tunggu kira-kira dua detik sebelum melanjutkan. Prospek mungkin akan menanggapi “Halo Mega” atau diam saja. Apa pun tanggapannya, penjual telah menciptakan kehampaan dan rasa ingin tahu yang tanpa ia menyadarinya mengundang untuk berbicara lebih lanjut guna mengisi kekosongan dan melepaskan rasa tegangnya.
Ada banyak cara yang dapat di lakukan perusahaan untuk mendapatkan prospek, seperti di bahas dalam Bab 1. Aktivitas berikut merupakan tindak lanjut yang perlu di lakukan setelah menemukan prospek yang tepat.
Satu cara yang dapat di lakukan untuk mendapatkan janji bertemu adalah menggunakan telepon. Untuk itu di perlukan alat bantu guna melakukan langkah telephone secara efektif. Alat bantu yang terbaik dalam hal ini adalah naskah. Naskah yang baik harus memenuhi tiga syarat berikut, yaitu :
Dapat membangun suasana interaksi yang bersifat pribadi;
Dapat menciptakan keakraban (rapport);
Dapat mengarahkan Juru Jual kea rah yang diinginkan.
Dalam hal ini arah yang diingkan penjual adalah menjaga agar orang yang ditelepon tetap mendengarkan sampai orang tersebut tertarik dan mengundang penelepon untuk menghadiri satu pertemuan tatap muka. Berikut ini adalah contoh naskah yang tidak baik.
Contoh naskah telepon
“Halo, ini Pak Harun? Selamat siang Pak Harun, apa kabar? Bagaimana Bapak hari ini?”
Naskah telepon ini tampak aneh dan sangat buruk, tetapi kita mungkin masih sering menerima telepon dengan gaya seperti ini; biasanya dari telesales kartu kredit atau asuransi. Kekurangan naskah ini, antara lain :
Penelepon tidak memperkenalkan dirinya, baik perusahaan yang diwakili maupun tujuan penelepon;
Terkesan sok akrab, tetapi tidak dapat membangun keakraban (rapport), malah membuat kesal ditelepon; dan
Tidak mengarahkan penelepon kea rah yang diinginkan; oleh karena itu hamper tidak dapat dipastikan telepon akan langsung diputus.
Naskah telepon yang baik harus mencakup butir-butir berikut bini.
Menunjukan tujuan yang jelas
Mengandung pesan-pesan tersamar
Membedakan penelepon dari perusahaannya
Menombinasikan unsure kata-kata yang berhubungan dengan indra penglihatan, pendengaran, dan perasaan (VAK: Visual, Auditory, Kinesthetic) secara seimbang agar member kesan yang lebih kuat.
Tujuan kita adalah untuk memperoleh “undangan” guna melanjutkan presentasi dan mengenali kebutuhan prospek. Undangan akan di peroleh dengan cara meyakinkan prospek menolak untuk berinteraksi dengan kita dan memutus hubungan telepon, maka tujuan untuk memperoleh undangan tidak tercapai. Jadi tujuan utama saat ini adalah membuat prospek salah satu contoh naskah yang dapat di gunakan.
“Halo. Saya Mega, PT.BALE training menugaskan saya untuk berbicara dengan Bapak guna membantu Bapak untuk menjajaki kemungkinan perusahaan bapak bisa meningkatkan penjualan sampai 200% tahun ini Saya hanya perlu berbicara dengan Bapak 3 menit saja. Apakah saat ini waktu yangn tepat untuk berbicara dengan Saya?”
Komponen dalam naskah telepon
Dalam contoh naskah telepon tersebut terdapat beberapa komponen, yaitu :
Tujuan utama di masukan kedalam pesan tersamar utama, yaitu bicara, bicara dengan Saya;
Pesan tersamar kedua: Penjualan meningkat;
Mega memisahakan antara diri dan perusahaan;
Mengombinasikan unsur VAK (visual, auditory & kinesthetic) secara seimbang: bicara, melihat, dan menghemat
Dengan mengulang kata “bicara”, Mega meningkatkan kemungkinan bagi prospek untuk mengatakan “ya” pada pertanyaan “apakah saat ini waktu yang tepat…?”
Pemisahan pribadi menelepon dari perusahaannya di perlukan pada tahap awal, karena lebih kecil kemungkinannya orang bersikap tidak ramah kepada orang/pribadi daripada kepada perusahaan. Tampaknya ini hanya hal kecil, tetapi pesan “perusahaan meminta saya untuk berbicara dengan Anda” akan mendukung terciptanya hubungan antar pribadi.
Pada saat Anda di terima untuk bertemu atau melakukan presentasi, pemisah antara pribadi Anda dan perusahaan harus segera di hilangkan. Selanjutnya “Mega” di gantikan dengan “kami” atau “PT.Bale Training”. Pemisahan hanya di perlukan pada tahap usaha untuk memperoleh undangan bertemu.
Setelah A memperoleh jawaban “ya” atau “silahkan lanjutkan”, harus segera di lanjutkan dengan naskah yang mengandung pesan tersamar dengan kombinasi VAK yang menyatakan apa yang di inginkan dari orang itu, seperti contoh berikut.
“Mungkin Bapak akan kesel kalau melihat serta mendengar salah satu pesaing bapak penjualanya meningkat pesat dan mengambil pangsa pasar perusahaan bapak. Apakah Bapak sudah mendengar bahwa kami adalah konsultan penjualan dan salah satu perusahaan pesaing bapak yang meningkat penjualanya adalah salah satu dari klien kami? Apakah Bapak sudah dapat informasi, bila bapak menginginkan PT BALE membantu, perusahaan bapak hanya perlu membayar Rp.1 juta/sales person untuk meningkatkan omzet penjualan sampai 200%. ?”
Kompnen penting dalam naskah kedua ini adalah :
Kombinasi VAK : kesel (K), melihat (V), mendengar (A) dan pesan tersamar: menginginkan PT BALE TRAINING.
Kombinasi VAK ini penting untuk memastikan bahwa bahasa yang kita gunakan sesuai dengan preferensi bahasa prospek Anda, karena dalam hal ini Anda tidak tahu preferensi bahsa prospek V, A, atau K; jadi kita gunakan ketiganya.
Dalam tehnik NLP (neuro Linguistic programming) di temukan bahwa setiap orang dalam kontes tertentu mempunyai preferansi tertentu dalam caranya berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia luar. Preferensi tersebut dalam ilmu NLP (neuro linguistic Programming) secara garis besar dapat di bagi menjadi tiga kategori, yakni visual, auditory, dan kinesthetic dengan ciri-ciri seperti yang di uraikan dalam Appendiks.
Pesan tersamar baru yang bertujuan untuk meletakan minat yang timbul pada sebuah keputusan atau pilihan, yaitu menginginkan PT Bale Training. Dalam pembicaraan dan interaksi selanjutnya, baik di dalam maupun di luar naskah, Anda harus memasukan frasa menginginkan PT Bale training sesering mungkin untuk memperkuat pesan tersebut.
Contoh :
“Kami ingin PT Bale training membantu meningkatkan penjualan Anda…”
“Untuk memberi justifikasi atas keinginan Bapak menggunakan jasa PT Bale training, izinkan saya menjelaskan pada anda mengenai…”
“Kami ingin PT Bale training memudahkan perusahaan bapak untuk meningkatkan…”
Setelah Anda mengindetifikasi prospek, Anda perlu memperoleh sumber informasi sebanyak mungkin untuk melanjutkan evaluasi terhadap mereka sebagai prospek yang memenuhi kualifikasi dan mempersiapkan diri untuk bertemu dengan mereka.
Berikut ini adalah beberapa sumber informasi yang dapat anda manfaatkan, seperti :
Website perusahaan tersebut dan sumber lain dari internet;
Arip pelanggan yang sudah ada di perusahaan Anda;
Rekan sesama Jual Jual;
Tim servis;
Orang yang pernah bekerja di perusahaan prospek;
Laporan Keuangan Tahunan;
Majalah dan surat kabar;
Majalah internal perusahaan prospek.
Kualifikasi
Anda perlu melakukan proses kualifikasi pelanggan untuk mendapatkan prospek yang memenuhi kualifikasi sangat ideal, karena merekalah yang akan memberi kontribusi besar terhadap pencapaian penjualan Anda.
Anda bersama manejer Anda dapat menetapkan kriteria bagi prospek yang ideal untuk jenis usaha Anda. Secara umum kriteria berikut ini dapat di gunakan sebagai syarat minimum bagi prospek untuk di tindaklanjuti, yaitu :
Memiliki skala usaha yang sepadan dengan kebutuhan, seperti nilai penjualan pertahun, jumlah karyawan, dan sebagainya;
Anda dapat menindetifikasi kebutuhan di perusahaan tersebut yang dapat di penuhi dengan solusi dari perusahaan Anda;
Punya anggaran cukup untuk membeli solusi yang Anda tawarkan; dan
Punya kekuasaaan untuk membeli
Jika prospek memenuhi keempat syarat minimum tersebut, ia layak untuk ditindaklanjuti.
Prospek dapat di kategorikan memenuhi kualifikasi sangat ideal :
Perusahaan sedang atau sering mengalami perubahan besar, seperti merger, akuisisi, ekspansi, dan sebagainya;
Memiliki banyak kantor cabang;
Dapat menjadi pelanggan tetap;
Kemungkinan terjadi pengulangan order atau order dalam jumlah banyak; serta
Sudah pernah membeli solusi dari perusahaan Anda dan mempunyai rekam jejak pembelian yang baik.
Sangat di sarankan untuk hanya focus pada prospek yang termasuk dalam kategori “sangat ideal”.