Memimpin rapat dalam sebuah organisasi adalah tugas yang penting untuk mencapai tujuan bersama, memfasilitasi kolaborasi, dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan perkembangan organisasi. Namun, memimpin rapat bukanlah tugas yang mudah. Di butuhkan persiapan, keterampilan komunikasi, dan kemampuan untuk mengelola waktu dan partisipasi anggota dengan baik. Berikut ini adalah beberapa strategi efektif yang dapat membantu Anda dalam memimpin rapat dengan sukses:
1. Persiapan yang Matang
Sebelum rapat di mulai, penting untuk mempersiapkan agenda rapat yang jelas dan terstruktur. Agenda ini seharusnya mencakup topik-topik yang akan di bahas, waktu yang di alokasikan untuk setiap topik, dan tujuan yang ingin di capai. Memberikan agenda sebelumnya kepada anggota dapat membantu mereka mempersiapkan diri dan berkontribusi dengan lebih efektif.
2. Fasilitasi yang Aktif
Sebagai pemimpin rapat, peran Anda adalah memfasilitasi diskusi, mengarahkan pembicaraan, dan mengelola interaksi antara anggota. Pastikan Anda mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong partisipasi dari semua anggota. Dengan mendengarkan dengan seksama, Anda dapat mengidentifikasi pemikiran dan masukan berharga yang mungkin muncul selama rapat.
3. Waktu yang Efisien
Mengelola waktu dengan baik adalah kunci dalam memimpin rapat yang efektif. Tetap patuhi waktu yang telah di tentukan untuk setiap topik dan pastikan rapat berjalan sesuai rencana. Jika diskusi mengalami kemacetan, putuskan apakah perlu melanjutkan pembicaraan atau pindah ke topik berikutnya.
4. Libatkan Semua Anggota
Memastikan partisipasi dari semua anggota sangat penting. Ajak mereka untuk berbicara dan berikan kesempatan kepada yang lebih pendiam untuk berbicara juga. Ini akan menciptakan lingkungan inklusif yang mendorong kontribusi dari berbagai sudut pandang.
5. Fokus pada Solusi
Rapat sebaiknya di fokuskan pada mencari solusi dan pengambilan keputusan, bukan hanya berbicara tentang masalah. Bekerja sama dengan anggota untuk merumuskan tindakan konkret dan rencana implementasi setelah rapat berakhir.
6. Dokumentasi yang Akurat
Pastikan untuk mencatat poin-poin penting yang di bahas selama rapat dan hasil keputusan yang di ambil. Dokumentasi ini akan sangat berharga untuk referensi di masa mendatang dan memastikan tanggung jawab yang jelas terkait tindakan yang harus di ambil.
7. Evaluasi dan Umpan Balik
Setelah rapat selesai, luangkan waktu untuk mengevaluasi bagaimana rapat berjalan. Mintalah umpan balik dari anggota mengenai kualitas rapat dan cari cara untuk meningkatkan keefektifan rapat berikutnya.
Dalam menghadapi tugas memimpin rapat, keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen waktu menjadi kunci. Dengan persiapan yang matang, keterlibatan aktif anggota, dan fokus pada tujuan, Anda dapat menciptakan rapat yang produktif dan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan organisasi.
Pengantar: Mengembangkan Creative Thinking untuk Kesuksesan
Dalam era modern ini, kemampuan berpikir kreatif menjadi kunci sukses dalam berbagai bidang kehidupan. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat, kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan solusi inovatif sangat dihargai. Artikel ini akan membahas pentingnya creative thinking dalam mencapai kesuksesan, serta memberikan panduan praktis untuk mengembangkan kemampuan tersebut.
Pahami Arti Creative Thinking:
Creative thinking merujuk pada kemampuan untuk berpikir secara kreatif, melampaui batasan konvensional dan menemukan solusi baru. Ini melibatkan penggunaan imajinasi, penemuan, serta mempertanyakan status quo. Creative thinking membantu seseorang melihat peluang yang tak terlihat, mengatasi hambatan, dan menciptakan ide-ide revolusioner.
Mengasah Kemampuan Observasi:
Pertama-tama, untuk menjadi seorang creative thinker yang sukses, penting untuk mengasah kemampuan observasi, Amati dunia di sekitar Anda dengan teliti, perhatikan detail yang sering terlewatkan oleh orang lain, Dengan melatih diri untuk memperhatikan hal-hal kecil, Anda dapat menggali inspirasi dan menciptakan koneksi yang tidak terduga.
Jangan Takut Berpikir Beda:
Untuk mengembangkan creative thinking, seseorang harus berani berpikir di luar kotak. Jangan takut untuk mempertanyakan status quo dan memecahkan pola pikir yang sudah mapan, lakukan brainstorming dengan cara yang tidak konvensional, eksplorasi ide-ide yang mungkin terdengar aneh pada awalnya dan terkadang, solusi brilian muncul dari pola pikir yang tidak terduga.
Latih Keterbukaan Terhadap Perubahan:
Keterbukaan terhadap perubahan merupakan aspek penting dari creative thinking, Dunia terus berubah dan berkembang, dan kita perlu mampu menyesuaikan diri dengan cepat.Terimalah tantangan baru, pelajari hal-hal baru, dan beradaptasilah dengan perubahan lingkungan.Hal ini akan membantu mengasah kemampuan berpikir kreatif Anda karena Anda akan lebih terbuka terhadap gagasan dan perspektif baru.
Kolaborasi dan Diversitas:
Kolaborasi dengan orang-orang yang memiliki latar belakang dan pemikiran yang berbeda merupakan cara yang efektif untuk mengembangkan creative thinking, Bekerja dalam tim dengan orang-orang yang memiliki perspektif yang berbeda dapat memperluas cakupan ide dan menghasilkan solusi yang lebih inovatif, Dalam kolaborasi, terbuka untuk menerima ide-ide orang lain dan berdiskusi secara aktif.
Kesimpulan:
Creative thinking adalah keterampilan penting yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan di dunia yang terus berubah dan kompetitif. Dengan mengasah kemampuan berpikir kreatif, mengamati dengan saksama, berani berpikir di luar kotak, dan beradaptasi dengan perubahan, kita dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dan mengatasi tantangan dengan cara yang baru dan segar. Dalam kolaborasi dengan orang lain, kita dapat memperluas pemahaman dan mencapai hasil yang lebih baik. Dengan mempraktikkan panduan ini, Anda akan meningkatkan kemampuan creative thinking Anda dan membuka peluang baru untuk kesuksesan.
Pentingnya Pelatihan leadership skill dalam perusahaan menjadi sangat penting dalam pengembangan kemampuan kepemimpinan seseorang. Kemampuan kepemimpinan yang baik memiliki dampak positif dalam menjalankan peran kepemimpinan dalam suatu organisasi atau tim. Dengan adanya pelatihan ini, individu dapat belajar mengelola tim dengan efektif, menginspirasi anggota tim, dan mengambil keputusan yang tepat.
Pentingnya Pelatihan leadership skill dalam perusahaan, membantu individu mengembangkan berbagai kompetensi kunci. Salah satunya adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, baik dalam hal menyampaikan informasi maupun mendengarkan dengan empati. Selain itu, pelatihan ini juga membantu individu mengembangkan keterampilan dalam mengambil keputusan yang bijaksana dan mengatasi tantangan yang kompleks.
Manfaat Pelatihan Leadership Skill
Manfaat dari pelatihan leadership skill juga meliputi kemampuan dalam memotivasi anggota tim, membangun hubungan kerja yang kuat, dan memimpin dengan teladan. Sebagai seorang pemimpin yang efektif, individu harus mampu menginspirasi, mengarahkan, dan memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini, kemampuan kepemimpinan yang kuat menjadi salah satu kunci keberhasilan. Oleh karena itu, mengikuti pelatihan leadership skill adalah langkah yang tepat untuk mengasah kemampuan kepemimpinan seseorang. Pelatihan ini membantu individu menjadi pemimpin yang visioner, adaptif, dan mampu berinovasi.
Pentingnya Pelatihan leadership skill juga membantu individu untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika tim, mengelola konflik secara konstruktif, dan membangun budaya kerja yang inklusif. Dengan adanya pemahaman ini, seorang pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif, di mana setiap anggota tim merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka. Pelatihan leadership skill adalah investasi berharga bagi individu yang ingin tumbuh dan berhasil dalam peran kepemimpinan mereka.
Dalam kesimpulannya, pelatihan leadership skill memainkan peran penting dalam mengembangkan kemampuan kepemimpinan yang efektif. Dengan memperoleh pelatihan ini, individu dapat mengasah keterampilan komunikasi, pengambilan keputusan, dan motivasi untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses. Sebagai hasilnya, individu akan dapat memimpin tim atau organisasi dengan lebih baik, mencapai tujuan bersama, dan meraih kesuksesan dalam karier mereka.
Dalam sebuah organisasi pemimpin memiliki tugas penting untuk menentukan yang terbaik bagi organisasi dan para anggotanya. Namun dalam mengambil keputusan, terkadang mereka bisa mengalami berbagai masalah. Mereka di hadapkan pada serangkaian pilihan yang seringkali menyangkut kepentingan orang banyak atau memberikan resiko yang akan merugikan pihak lain. Tetapi keputusan harus tetap di ambil oleh pemimpin, apapun hasilnya dan apapun hasil dari keputusan tersebut masih lebih baik, bila di bandingkan leader tidak melakukan tindakan apapun sama sekali. Kecepatan dan ketepatan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan lazimnya menjadi tolak ukur kompetensi dan kredibilitas yang di milikinya. Jika pemimpin lamban dan ragu-ragu dalam bertindak, anak buah akan melihatnya sebagai orang yang indecisive, takut dan tidak tegas.
Sehingga membuat mereka mempertanyakan kemampuan leader dalam memimpin dan bahkan bisa menghilangkan kepercayaan terhadapnya. Sejarah peradaban manusia mencatat banyak nama yang menggoreskan kisah di lembaran-lembaran zaman tentang kepemimpinan dalam militer yang menjadi acuan para pemimpin di organisasi
Kisal Jendral Sun tzu.
Kita mengenal jendral sun tzu, seorang jenderal besar sekaligus ahli strategi militer dari China merupakan seseorang yang fenomenal yang mampu menjadi inspirasi bagi para pebisnis kelas dunia dalam menjalankan organisasinya
Menurut sun tzu pemimpin perlu dapat memenangkan peperangan dengan elegan, seorang pemimpin harus mampu memenangkan hati dan pikiran seluruh bawahannya.
Hati merujuk pada perasaan dan emosi yang terlibat. Dengan memenangkan hati bawahan, seorang pemimpin mendapatkan kesetiaan, kebanggaan, dan dukungan dari bawahan.
Pikiran merujuk pada kepala dingin, obyektifitas, dan rasionalitas yang terlibat.
Dalam membuat strategi dan rencana, pemimpin perlu menggunakan pikiran namun dalam mengimplementasikan rencana dan memotivasi bawahan, pemimpin harus mengedepankan hati.
Selain sun tzu ada tokoh militer yang paling cemerlang dalam masyarakat muslimin yaitu panglima Islam Khalid bin al-Walid radhiallahu ‘anhu.
Ia berada di puncak para ahli strategi militer. Kesimpulan itu berangkat dari kemampuannya menggetarkan benteng-benteng Persia dan Romawi dalam hitungan tahun yang singkat saja -atas izin Allah-.
Padahal dua kerajaan itu adalah kerajaan adidaya. Karena kepemimpinan militernya, Islam tersebar di Jazirah Arab, Irak, dan Syam dengan mulia dan penuh wibawa.
Saking mengerikan dan cerdiknya tipu daya (strategi) Khalid dalam berperang, sampai-sampai Abu Bakar memujinya dengan ucapan, “Demi Allah, orang-orang Romawi akan lupa dengan tipu daya setan karena (kedatangan) Khalid bin al-Walid”.
Sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar radhiallahu ‘anhu juga mengatakan, “Para wanita tidak akan mampu lagi melahirkan seseorang seperti Khalid”.
Kaum muslimin mengenalnya dengan sebutan Saifullah (pedang Allah). Sebutan itu melekat bermula saat Rasulullah menyebutnya demikian di hari keislamannya,
“Engkau adalah pedang di antara pedang-pedang Allah yang Dia hunuskan kepada orang-orang musyrik”.
Kecerdikan Jendral Khalid bin walid, RA ini, dalam ilmu lateral thinking di sebut reversal thinking, atau berbikir dangan membalikan asumsi
Kisah Kepemimpinan dalam Islam
Salah satu kisahnya ada di sebuah peperangan di Kampung Mu’tah,
Mu‘tah adalah sebuah desa yang terletak di perbatasan Syam. Desa yang ada di tepi Sungai Jordan ini, kini masuk dalam provinsi Kerak wilayah Yordania. Mu’tah saat ini merupakan wilayah yang semarak dengan deretan pohon pinus di sepanjang jalan.
Di dekat kampung ini, terjadi peperangan antara bangsa Arab yang sudah memeluk Islam dengan aliansi bangsa Arab pemeluk Nashara dan Bangsa Eropa.
Bahkan, beberapa literatur menyebutkan, perang ini adalah perang pertama umat Islam melawan bangsa Barat.
Sebelum berangkat, Nabi Muhammad SAW memberi instruksi kepada para pasukan.
Pemimpin pasukan adalah Zaid bin Haritsah. Jika dia terbunuh, penggantinya adalah Ja’far bin Abi Thalib. Jika ia terbunuh, penggantinya adalah Abdullah bin Rawahah.
Dan jika dia terbunuh juga, maka pasukan Muslimin harus menunjuk salah satu dari mereka untuk menjadi pemimpin.’’
Saat itu, Rasulullah mengirimkan delegasi ke berbagai kawasan untuk menyampaikan pesan damai agama Islam melalui surat yang di tulisnya.
Salah satu delegasi dikirim pada Gubernur Bashrah, Syurahbil bin ‘Amr al-Ghassani, yang sat itu berada di bawah kekuasaan Kerajaan Romawi Bizantium.
Namun, kedatangan delegasi Harits bin Umair al-Azdi, tak hanya di tolak Syurahbil. Tapi, juga di bunuh dengan kejam. Tentu saja, tindakan ini di anggap sebagai deklarasi perang terhadap kaum Muslimin Madinah.
Persiapan Pemimpin
Pada tahun ke-8 Hijriah, Rasulullah menyiapkan pasukan yang jumlahnya 3.000 untuk menyerang Bashrah. Pada perang ini, Rasulullah tidak turut serta dan tetap berada di Madinah.
pergerakan kaum Muslimin Madinah di ketahui Syurahbil bin Amr, penguasa Bashrah. Ia pun menyiapkan pasukan sebanyak 100 ribu personel bangsa Arab yang terdiri atas klan-klan Lakham, Judzam, Qain, dan Bahra.
Jumlah ini masih di tambah lagi dengan pasukan Romawi, yang juga berjumlah 100 ribu personel. Dengan demikian, total pasukan yang hendak berperang melawan pasukan kaum Muslimin mencapai 200 ribu personel.
Pasukan kaum Muslimin yang mendengar berita soal besarnya jumlah pasukan musuh, sempat ragu dan khawatir. Sebagian mereka berpikiran untuk mengirimkan surat kepada Rasulullah, memberitahukan situasi yang dihadapi.
Namun, panglima pasukan Muslim Zaid bin Haritsah mampu membakar semangat pasukannya, sehingga tetap teguh maju ke medan pertempuran. Wahai semuanya, demi Allah, apa yang tidak kalian sukai, justru itulah yang kalian cari sekarang ini, yakni mati syahid.
Tepat pada bulan Jumadil Ula tahun ke-8 Hijriah, dua pasukan pun bertemu di Mu’tah. Perang begitu seru, dan 3 jendral perang muslim terbunuh semua.
Seperti di pesankan oleh Rasulullah, jika ketiga pemimpin itu gugur, kaum Muslimin harus menentukan pemimpin mereka sendiri. Akhirnya mereka sepakat menunjuk Khalid bin Al Walid sebagai pemimpin.
Kepemimpinan Khalid
Kepemimpinan Khalid bin Al Walid dalam pertempuran Mu’tah itu, mampu membalikkan situasi yang tadinya menekan pasukan Muslim.
Saat break perang maghrib (konsesus peperangan masa itu) , Jendral Khalid bin walid sehabis shalat berpikir sejenak, dengan jumlah pasukan kalah jumlah, apalagi terbunuhnya 3 jendral, Khalid berpikir untuk mundur karena di takutkan kejatuhan mental pasukan.
Memang tadi adalah pertempuran luar biasa dan pasukan Islam walau kalah jumlah, bisa di anggap menang. Tapi Khalid berpikir mundur dulu, utuk mempersiapka peperangan berikut.
Ia pun shalat istikharah dan akhirnya ia memikirkan cara mundur yang elegan. Khalid lalu menggunakan asumsi terbalik.
Asumsi saat ini adalah “mundur artinya di kejar musuh dan membuat mental musuh menguat” ia lalu membuat asumsi berlawana “bagaimana caranya mundur, tapi pasukan musuh malah takut.
Inilah yang di sebut Reversal thinking
Esok pagi, Khalid membuat strategi memecah pasukan Muslimin menjadi dua sayap. malam itupun masing-masing sayap pasukan Muslimin menempati posisi yang di tentukan.
Pagi harinya, dua sayap itu berlarian kedepan dan belakang membuat keributan, sehingga debu beterbangan membuat aktivitas pasukan tidak jelas dan musuh hanya melihat hiruk pikuknya pasukan muslim
Melihat itu, jendral musuh mengira, pasukan muslim kedatangan bantuan. Ia mulai berpikir, kemaren saja dengan pasukan sedikit bisa mengalahkan pasukannya apalagi sekarang
Dan ia merasa lega, karena pasukan muslim malah mundur, dan ia pun hanya diam saja tidak berani meminta pasukannya mengejar pasukan muslim. Karena ia sendiri merasa down saat tahu ada bantuan pasukan muslim
Dan inilah yang harus di lakukan seorang pemimpin, berpikir strategic, bukan hanya mengandalkan emosi tapi tetap tenang dengan mempertimbangkan variable relavan sehingga akhrnya membuat keputusan efektif
Beberapa Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Now.
Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Now memiliki banyak implikasi atau implikasi yang signifikan terhadap masa depan yang akan mereka hadapi selanjutnya.
Pelatihan kepemimpinan seperti apa yang harus mereka terima untuk masa depan?
keputusan pemecahan masalah
Pembelajaran pemecahan masalah adalah keterampilan yang akan di butuhkan di masa depan, bukan hanya pemecahan masalah.
2. kepemimpinan yang efektif
Pemimpin yang efektif mengembangkan cara kerja baru dengan beradaptasi dengan realitas eksternal, bukan hanya yang terjadi di dalam organisasi.
3. kepemimpinan yang tidak kompeten
Kepemimpinan yang tanpa kekuasaan adalah teori bahwa pemimpin bekerja dengan tim untuk menentukan perubahan apa yang perlu di lakukan untuk memperbaiki kondisi.
4. Kreativitas dan Inovasi
Kemampuan berpikir kreatif harus di kembangkan sebagai keterampilan pada setiap individu.
5. Menginspirasi dan Memotivasi
Salah satu hal yang paling menonjol dari gaya kepemimpinan milenial adalah merangkul anggota dengan baik.
Demikianlah beberapa Pelatihan Kepemimpinan yang di butuhkan oleh genarasi muda sekarang yang siap untuk memimpin masa depan.
Bebas Stress di kantor Agar Bekerja Lebih Produktif
management stress ditempat kerja
Pengertian Stress Dari Sudut Management Stress
Management Stress., seseorang harus memahami pengertian dari stress yaitu sebuah tekanan psikologis dan fisik yang bereaksi ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, berbahaya, dan membuat hidup menjadi tidak nyaman atau susah.
Stress adalah gangguan mental yang di hadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan tsb bisa muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Bisa dari faktor luar dan dari dalam diri.
Stress tidak selamanya negatif.
Stress apabila di kelola dan di sikapi tanpa berlebihan bisa menjadi “alarm” peringatan kepada manusia agar menyadari situasi yang mengancam. Itulah tujuannya kita mempelajari Management Stress.
Penyebab Stress Dalam Management Stress
Penyebab umum seseorang mengalami stress, antara lain:
Berada di bawah banyak tekanan, secara bersamaan.
Menghadapi perubahan yang besar.
Khawatir akan sesuatu, secara berlebihan (anxiety disorder).
Tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi situasi yang menekannya.
Memiliki tanggung jawab yang besar, di berikan kenaikan jabatan.
Tidak memiliki cukup pekerjaan atau aktvitias.
Masa-masa yang tidak tentu.
Faktor yang menyebabkan seseorang menjadi stress ada dua, yaitu faktor Eksternal (dari luar diri nya) dan faktor Internal (dari dalam diri) :
1. Faktor Eksternal (dari luar diri nya).
Yang di sebabkan oleh kejadian/ situasi di luar dirinya. Seperti: Lingkungan kerja yang tidak kondusif, hubungan dengan tetangga, konflik rumah tangga, Lalulintas yang macet, resesi ekonomi, pandemi penyakit, dll.
2. Faktor Internal (dari dalam diri) .
Di picu oleh keadaan diri nya, menyebabkan emosi, hati, dan pikirannya terganggu. Faktor internal ini umumnya di picu oleh dua hal: KEHILANGAN dan PENOLAKAN (merasa tidak di terima).
Jenis/Type Stress Dalam Management Stress
Management Stress. Beberapa ahli, di antaranya Selye dan Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu
1.Eustress,
Yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang di asosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
2. Distress,
Yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit menular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang di asosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan kondisi kesehatan, penurunan performance/ produktivitas, dan kematian.
Faktor Penyebab Stress
Dalam mengelola stress harus di pahami faktor penyebab stress dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tidak hanya fisik namun psikis. Setiap individu memiliki tingkat stress masing-masing.
Oleh sebab itu penting untuk mengetahui penyebab stress agar tidak menimbulkan penyakit maupun depresi.
Beberapa penyebab stress yang umumnya dialami oleh individu adalah :
Faktor Biologis
Faktor biologis umumnya meliputi faktor genetik yang berkaitan dengan fisik seperti riwayat hidup, pola tidur individu, pola makan, kelelahan, penyakit yang sedang di derita dan bentuk postur tubuh.
Beberapa hal yang dapat menimbulkan stress dari biologis adalah obat-obatan, virus, bakteri maupun parasit yang dapat menimbulkan penyakit, serta kandungan makanan yang di konsumsi.
Faktor psikologis
Mempengaruhi perasaan individu meliputi pandangan hidup individu, perasaan dan emosi, pengalaman hidup, situasi tertentu yang sedang di alami, keputusan hidup.
Beberapa hal yang dapat menimbulkan stress dari psikologis antara lain, tuntutan hidup seperti lingkungan sosial dan ekonomi, ambisi yang terlalu tinggi, beban kerja atau aktivitas sehari-hari yang terlalu berat.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang meliputi faktor eksternal atau dari luar diri, seperti lingkungan fisik, biotik hingga sosial.
Lingkungan memiliki pengaruh positif maupun negatif bagi individu. Seorang anak yang beranjak dewasa mencari jati dirinya agar bisa diterima lingkungannya kerap mengalami stress.
Tuntutan lingkungan sekitar bahwa individu harus selalu berlaku positif, dapat memberikan tekanan bagi beberapa individu.
Faktor Sosial
Beberapa hal yang dapat menimbulkan stress dari lingkungan adalah hubungan sosial individu baik dengan keluarga, teman, maupun rekan kerja.
Dalam bertetangga contohnya dituntut bisa saling memahami dan menghargai. Karena kalau tidak, masalah kecil bisa menimbulkan konflik yang berakibat stress. Contoh: Parkir mobil, kebersihan ketika renovasi rumah, dll.
Demikian juga dalam dunia kerja. Antar divisi atau bagian apabila tidak saling memahami kerap terjadi konflik.
Gejala Stress Dalam Management Stress
Orang yang mengalami stres akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
Merasa sangat kelelahan.
Sulit berkonsentrasi.
Lebih mudah marah dengan orang lain.
Merasa khawatir, cemas, atau takut.
Insomnia atau memiliki kesulitan untuk tidur.
Pusing.
Tahapan Stress
Untuk mengetahui bagaimana tubuh memberikan respons terhadap sumber stress, seorang pakar perilaku manusia yang bernama Selye memperkenalkan sebuah model stress yang di namakan General Adaptation Stress (GAS).
Dia membagi stress kedalam tiga tahapan. Artinya setiap individu yang mengalami stress umumnya melewati tiga fase/ tahapan ini.
Tahap pertama, di sebut ALARM (peringatan). Pada tahap ini adanya suatu kondisi yang berpotensi mengancam tubuh. Sehingga tubuh menerima stimulus atau pemicu dan secara alami mengaktifkan reaksi Flight or Fight, yaitu reaksi menerima atau melawan.
Tahap kedua, adalah RESISTANCE (perlawanan). Adanya perlawanan dari tubuh atas kondisi pertama yang tidak kunjung berakhir. Sehingga kekuatan fisik di kerahkan. Oleh karena itu, selama proses perlawanan di tahap ini ada kemungkinan akan timbul penyakit (psikosomatis) seperti radang sendi, pegal-pegal, asam lambung, dll. Pada tahap ini juga menentukan apakah individu bisa lolos dari stress atau malah terpuruk.
Tahap ketiga, EXHAUSTION (kelelahan). Pada tahap ini tubuh tidak sanggup lagi melawan stressor (penyebab stress) yang di rasa tidak kunjung berakhir. Akhirnya menyerah. Apabila mental juga ikut menyerah maka pada tahap ini tidak jarang muncul penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Contoh: penyakit jantung, darah tinggi, stroke, dll. Dan di tahap ini juga fase yang cukup krusial/ berbahaya apabila individu tidak bisa melewatinya. Dia akan menderita Depresi yang cukup dalam.
Kepemimpinan adalah bekerja dengan orang lain untuk merealisasikan sasaran-sasaran mereka dan perusahaan/ organisasi. Dalam konteks ini maka kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi team menuju sasaran yang di inginkan merupakan ketrampilan yang vital dan wajib di miliki para pimpinan. Terdapat beberapa variabel yang harus di perhitungkan dalam menjalankan fungsi kepemimpinan. Situasi atau kondisi kerja, perbedaan individu anggota tim, dan lain-lain.
Berikut beberapa tipe kepemimpinan yang sering/ dapat di gunakan oleh pemimpin sebuah team atau organisasi.
1. Situational Leadership
Kepemimpinan situasional menekankan pengaruh yang signifikan dari lingkungan dan situasi. Dan gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard adalah salah satu teori situasional yang paling terkenal. Gaya kepemimpinan ini tidak menuntut/idealistis, tetapi mampu beradaptasi dengan timnya.
Beberapa manfaat dari kepemimpinan situasional:
Menceritakan: Memberitahu team apa yang harus.
Berpartisipasi: Memungkinkan team untuk mengambil peran yang lebih aktif
Mendelegasikan: Mengizinkan team untuk membuat keputusan
Mengarahkan: Memberi perintah dan mengharapkan kepatuhan
Melatih: Memberi banyak perintah dan juga dukungan
Pendukung: Menawarkan banyak bantuan
Mendelegasikan: Menawarkan sedikit arahan
2. Transactional leadership
Gaya kepemimpinan ini memperlakukan hubungan pemimpin-bawahan sebagai sebuah transaksi.
Dalam kebanyakan kasus, ini melibatkan hubungan bawahan, dengan transaksi yang berfokus pada pengikut yang menyelesaikan tugas yang di perlukan dengan imbalan bonus ataupun reward.
Salah satu keuntungan utama gaya kepemimpinan ini adalah menciptakan peran yang jelas
Orang-orang tahu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka dapatkan sebagai balasannya. Gaya ini memungkinkan para pemimpin memberikan banyak pengawasan dan arahan.
Anggota tim juga dapat termotivasi untuk melakukannya dengan baik untuk mendapatkan imbalan. Salah satu kelemahan terbesar adalah gaya trading cenderung melumpuhkan kreativitas dan pemikiran out-of-the-box.
3. Transformational leadership
Pemimpin transformasional sering di anggap sebagai pemimpin yang paling efektif. Gaya ini pertama kali di jelaskan pada akhir 1970-an dan kemudian di perdalam oleh peneliti Bernard M. Bass. Pemimpin seperti itu mampu memotivasi dan memotivasi pengikut dan memimpin perubahan positif dalam tim.
Pemimpin dengan gaya ini umumnya cenderung cerdas secara emosional, energik, dan bersemangat.
Mereka tidak hanya berkomitmen untuk membantu organisasi mencapai tujuan mereka, tetapi membantu anggota kelompok mencapai potensi mereka.
Keuntungan dari gaya kepemimpinan ini dapat mengarah pada kinerja yang lebih tinggi dan kepuasan tim yang lebih baik.
Pelajari keterampilan, tips dan trik penulisan persuasif dan penulisan konten yang bagus dari penulis profesional.
PENGERTIAN
Penulisan bisnis adalah alat komunikasi profesional untuk menyampaikan informasi yang relevan dengan cara yang jelas, ringkas dan efektif untuk berkomunikasi dengan audiens internal atau eksternal. Seperti Memorandum, laporan, proposal, email dll.
FUNGSI
Menyampaikan Pesan/Informasi : bentuk komunikasi bisnis, seperti laporan penelitian atau memo kebijakan, ditulis untuk menyebarkan pengetahuan.
Pengingat :
Memberikan Penjelasan : Penulisan sering digunakan untuk berbagi peristiwa dan pencapaian terbaru dengan pihak internal dan eksternal.
Jaminan Keamanan :
Pedoman Bertindak : Komunikasi profesional memungkinkan pengelola bisnis untuk menjelaskan keyakinan mereka atau untuk membenarkan tindakan mereka.
Memahami Agile secara Fundamental, sehingga menjadi Agile Champion di perusahaan.
Karakteristik Agile terbagi 2 ;
pada pengelolaan projek dengan agile terdapat 2 karakteristik.
project ketidakpastian rendah dan rendah resiko
project ketidakpastian tinggi dan resiko tinggi
Apa itu AGILE ? Agile adalah Mindset
Bertindak Cepat
Adatif
Flexible
Fokus pada Outcome
Perspektif Bisnis User
Pada Pengelolaan Projek Dengan Agile terdapat perspektif bisnis user sebagai berikut :
Time to Market : Dapat meluncurkan produk ke Pasar tanpa harus menunggu seluruh scope produk selesai di kerjakan MVP
Ability to Change : Agile dapat menfasilitasi untuk merevisi dan adaptasi perubahan scope, sehingga produk mengikuti update perubahan/trend pasar terakhir.
Accelerate Product Delivery and Feasibility : Agile dapat menjalankan sprint dengan Durasi yang singkat maksimal 1 bulan.
Customer Satisfaction : Lebih dari separuh fitur tidak di gunakan end user karena memaksakan rencana awal project di bandingkan adaptasi terhadap perubahan “focus outcome”
Business Existency : Bila organisasi tidak Agile maka beresiko terkena Disrupsi, Bangkrut, dan Gulung Tikar.
Agile membuat organisasi tetap survive menghadapi perubahan.
Perspektif Development Team
Collaboration IT and Business : Agile mengutamakan KERJASAMA antara IT dan Bisnis
Remove Silo Mindset : Agile menghilangkan kepentingan Departemen/Divisi (business analyst, developer, tester) yang ada hanyalah Development Team.
Self Organized : Environment Agile sangat memungkinkan Agile team dapat berkembang dan mengupgrade Skill. Karena di beri ruang berkembang dan berani berpendapat
Agile Value
Interaksi dan Personal di atas Proses dan Tools
Hasil yang berfungsi di atas Dokumentasi Lengkap
Kolaborasi dengan User di atas Kontrak Hasil Negosiasi
Respon terhadap Perubahan di atas Mengikuti Plan
Agile Prinsip
Prioritas utama proses agile adalah memberikan kepuasan terhadap pelanggan dengan penyampaian hasil perangkat lunak yang bernilai secara cepat dan berkesinambungan
Menyambut perubahan kebutuhan, walaupun terlambat dalam pengembangan perangkat lunak. Proses Agile memanfaatkan perubahan untuk keuntungan kompetitif klien
Menghasilkan perangkat lunak yang bekerja secara rutin, dari jangka waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, dengan preferensi kepada jangka waktu yang lebih pendek
Rekan bisnis dan pengembang perangkat lunak harus bekerja sama tiap hari sepanjang proyek
Kembangkan proyek di sekitar individual yang termotivasi. Berikan mereka lingkungan dan dukungan yang mereka butuhkan, dan percayai mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Metode yang paling efisien dan efektif untuk menyampaikan informasi dari dan dalam tim pengembang perangkat lunak adalah dengan komunikasi secara langsung.
Perangkat lunak yang bekerja adalah ukuran utama kemajuan
Proses agile menggalakkan pengembangan berkelanjutan. Sponsorsponsor, pengembang-pengembang, dan pengguna-pengguna dapat mempertahankan kecepatan tetap secara berkelanjutan
Perhatian yang berkesinambungan terhadap keunggulan teknis dan rancangan yang baik meningkatkan Agility
Kesederhanaan (memaksimalkan sumber daya yang tersedia) adalah hal yang amat penting
Arsitektur, kebutuhan, dan rancangan perangkat lunak terbaik muncul dari tim yang yang dapat mengorganisir diri sendiri.
Secara berkala, tim pengembang berefleksi tentang bagaimana untuk menjadi lebih efektif, kemudian menyesuaikan dan menyelaraskan kebiasaan bekerja mereka.
Tips dan Trik memasarkan Produk/ Jasa di Era Industri Modern.
sebelum membahas strategi pemasaran dalam era digital, kita akan memahami dulu pengertian dan karakteristik pemasaran dan pasar.
Pengertian Marketing (Pemasaran)
Pemasaran adalah serangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Cara membuat produk, menentukan harga, tempat penjualan dan membeli produk ini untuk konsumen.
Agar lebih memahami definisi dari pemasaran, berikut kami sajikan beberapa pengertian Pemasaran menurut beberapa ahli.
Menurut Philip Kotler
Marketing adalah kegiatan sosial dan pengaturan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan membuat produk dan kemudian menukarnya dengan nilai nominal tertentu kepada pihak lain.
Pernyataan tersebut berbeda dengan Mitchel yang dikutip oleh Buchari Alma yang menitik beratkan kegiatan membeli dan menjual :
“Marketing adalah kegiatan membeli dan menjual, dan termasuk di dalamnya kegiatan menyalurkan barang atau jasa antara produsen ke konsumen, dan terdiri dari kegiatan-kegiatan penciptaan kegunaan tempat, waktu dan kepemilikan.”.
Pernyataan Mitchel diperkuat oleh Fajar Laksana, yang berpendapat pemasaran adalah “segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen”.
strategi pemasaran dalam era digital
Era perkembangan Pemasaran
Era Komoditas
Penjualan dalam skala besar. Misal : Perdagangan beras, rempah-rempah.
2. Era Produk
Membuat produk yang memiliki “Value”untuk konsumen. Contoh: Makanan instant, minuman dalam kemasan, dll.
3. Era Service
Memberikan pelayanan lebih kepada konsumen atas produk yang di jual.
Contoh : Top up, buy one get one, dll.
4. Era People/ customer centris
Experiental marketing, produk di sesuaikan kebutuhan konsumen.
5. Era Digital
Informasi mengenai produk harus tersedia dan mudah di akses oleh konsumen.
10 Kunci Perbedaan Pemasaran dan Penjualan (Marketing dan Sales)
Berikut ini adalah kunci perbedaan antara pemasaran (marketing) dan penjualan (sales).
Penjualan adalah hubungan satu ke satu (one to one) sementara pemasaran adalah hubungan satu ke banyak (one to many).
Penjualan memiliki pendekatan terfragmentasi yang menekankan pada penjualan semua yang di produksi. Sebaliknya, pemasaran memiliki pendekatan terpadu yang menekankan pada pemastian kebutuhan pelanggan dan menyediakan produk atau layanan yang di butuhkan pelanggan.
Penjualan adalah proses jangka pendek sementara pemasaran adalah proses jangka panjang.
Proses penjualan melibatkan pertukaran barang untuk pertimbangan uang. Di sisi lain, pemasaran melibatkan pengidentifikasian kebutuhan pelanggan dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan pelanggan tersebut.
Penjualan adalah kegiatan yang di dorong oleh orang sedangkan pemasaran adalah aktivitas yang di dorong oleh media.
Pemasaran menekankan pada kebutuhan pasar. Sebaliknya, penjualan berfokus pada kebutuhan perusahaan.
Dalam penjualan, pelanggan di pandang sebagai titik hubungan yang yang terakhir, yaitu produk di buat terlebih dahulu dan kemudian di jual kepada pelanggan. Di sisi lain dalam pemasaran, pelanggan di beri prioritas, kebutuhan pelanggan akan di identifikasikan terlebih dahulu dan setelah itu di jual kepada pelanggan.
Fokus penjualan pada individu, yaitu interaksi langsung dengan pelanggan dan membujuknya untuk membeli produk atau layanan yang di sediakan. Namun pemasaran berkonsentrasi pada masyarakat umum, yaitu menciptakan nilai suatu produk atau layanan untuk meningkatkan penjualan.
Penjualan menggunakan strategi push atau dorong (mendorong produk secara paksa ke pelanggan) sementara pemasaran menggunakan strategi pull atau tarik (pelanggan datang sendiri ke suatu produk).
Terminologi Dalam Strategi Pemasaran dalam Era Digital Marketing
1. Online Presence
Online presence adalah ketersediaan informasi bisnis online Anda yang dapat di temukan secara online, baik melalui desktop ataupun mobile.
2. Lead Generation
Istilah selanjutnya yang harus Anda pahami adalah lead generation. Lead generation merupakan proses menarik orang-orang agar mengetahui perusahaan Anda dan mengubah mereka menjadi calon konsumen potensial.
“Lead generation ini bertujuan untuk mendapatkan leads yang merupakan calon pelanggan potensial.”
3. Call to Action (CTA)
CTA dapat berupa gambar atau teks yang mendorong leads untuk melakukan sebuah tindakan. Setelah mereka menyerap informasi mengenai produk atau jasa Anda dan memiliki ketertarikan, CTA ini berfungsi untuk mengakomodasi ketertarikan mereka. CTA ini penting agar calon konsumen atau pengunjung website Anda tahu apa yang harus mereka lakukan.
4. Landing Page
Pada poin sebelumnya telah di bahas mengenai CTA. Kemudian di arahkan ke mana setelah calon konsumen atau pengunjung website meng-klik CTA? Setelah meng-klik itu maka akan di arahkan ke laman yang di sebut Landing Page.
Landing page adalah laman dari sebuah website yang di buat secara khusus untuk tujuan marketing atau iklan. Landing page ini merupakan tempat “mendarat”nya calon pelanggan setelah meng-klik iklan AdWord, AdBanner, dan iklan lainnya.
5. Conversion
Conversion adalah situasi di mana leads melakukan tindakan sesuai yang di inginkan perusahaan. Sederhananya adalah mereka memberikan respon terhadap Call to Action (CTA) yang di rilis perusahaan.
Parameter keberhasilan sebuah bisnis online bukanlah trafik, melainkan conversion. Conversion menunjukkan berapa pengunjung website bisnis online yang melakukan tindakan yang menguntungkan pemilik bisnis.
6. Conversion Rate Optimization (CRO)
Di poin sebelumnya Anda telah mempelajari conversion, yaitu mengubah pengunjung website menjadi konsumen. Persentase pengunjung website yang menjadi konsumen ini di sebut dengan Conversion Rate.
Conversion rate yang rendah menandakan bahwa banyak calon pelanggan yang tidak melakukan conversion. Tentu Anda membutuhkan strategi tertentu agar bisnis yang Anda kelola mendapatkan conversion rate yang tinggi.
Menurut HubSpot, terdapat dua langkah penting dalam CRO, yaitu :
Melakukan riset terhadap pengalaman user website.
Menghilangkan halangan-halangan yang di temukan pada riset sebelumnya.
7. Remarketing
Tidak semua orang yang mengunjungi website melakukan pembelian. Oleh karena itu, remarketing ini di perlukan. Remarketing ini memungkinkan Anda untuk menampilkan iklan langsung kepada orang-orang yang telah mengunjungi website Anda.
Tujuan utama dari remarketing adalah untuk mempertahankan buying intent atau keinginan membeli dari para calon pelanggan potensial maupun yang sudah menjadi pelanggan. Hal ini penting agar brand Anda menjadi yang pertama kali terlintas di pikiran calon pelanggan.
8. Consumer Acquisition Cost (CAC)
Consumer Acquisition Cost (CAC) atau Cost Per Acquisition (CPA) adalah biaya yang di keluarkan perusahaan untuk memperoleh konsumen baru. Riset pasar, membuat content marketing, dan iklan tentunya menghabiskan biaya yang tidak sedikit.
Tujuan utama dari consumer acquisition ini adalah peningkatan revenue. Adalah hal penting untuk memahami berapa banyak uang yang di keluarkan untuk memperoleh konsumen baru dan berapa revenue yang di hasilkan.