Membangun Hubungan baik Sikap Profesional dalam Penjualan dengan Klien

Sikap Profesional dalam Penjualan

Ingat! Sebelum Anda berhasil membangun hubungan baik dengan prospek hingga prospek mulai mempercayai Anda dan mengundang Anda untuk membantunya dalam satu hal tertentu, saya tidak menyarankan Anda untuk melakukan presentasi produk maupun company profile, apalagi bertanya masalah yang sedang dihadapi prospek untuk mencari tahu kebutuhanya.

Contoh sikap profesional dalam penjualan

Sikap professional dalam penjualan dapat Anda tunjukan dengan beberapa cara antara lain:

  1. Datang tepat waktu atau kira –kira 10 menit sebelum mulai.
  2. Cara berpakaian. Pada umumnya pertemuan pertama pada kantor prospek. Kalau pertemuan pertama Anda di kantor prospek. Maka pakailah pakaian resmi. Untuk pria, kalau Anda punya Jas, saya sarankan untuk memakai setelan jas lengkap dengan dasi. Jangan memakai pakaian yang terlalu warn-warni, atau yang warnya mencolok mata. Pakailah celana panjang warna hitam, biru tua, atau coklat tua, dengan kemeja lengan panjang wanra putih polos dan dasi; ini merupakan pakaian standar kantoran.
  3. Perilaku. Berperilakulah layaknya oran di kantor. Gunakan waktu menunggu Anda untuk membaca kembali beberapa informasi mengenai prospek yang berhasil Anda kumpulkan kalau di ruang tunggu ada bulletin board  atau majalah internal perusahaan tersebut, saya sarankan Anda membaca bulletin board atau majalah tersebut. Sering kali saya menemukan informasi berharga sebagai bahan pembicaraan ketika bertemu prospek, sehingga memberi kesan kepada prospek bahwa saya tahu banyak mengenai perusahaanya
  4. Salam perkenalan singkat dan jelas, tetapi mencerminkan bahwa Anda tahu mengenai perusahaan ini. Jangan terlalu formal, sehingga terasa kering. Sebagai contoh, Anda berkunjung ke Bank Makmur:

Contoh Dialog sikap profesional dalam penjualan

“Selamat pagi, Pak Handi. Saya Mega dari PT Bale Training, penyelengara pelatihan penjualan dan komunikasi. Senang dapat bertemu dengan Bapak. Saya telah membaca beberapa ulasan di tabloid  Brita Bank mengenai Bank Mar. Kebetulan saya menjadi nasabah tanbungan di Bank Makmur. Saya merasa mendapatkan pelayanan yang lebih ramah dari teller di Cabang sudirman daripada di Cabang grogol.”

Pak Handi mungkin akan menanggapi

“Selamat Pagi, mega. Memang saya sudah menerima banyak masukan mengenai pelayanan teller yang kurang ramah di cabang Grogol, istri saya sendiri mengeluhkan hal yang sama.”

Anda bisa mengembangkan

“Saya tidak sedang mengeluh lho Pak Handi. Saya dengar Bapak sedang merencanakan untuk membuka beberapa cabang baru di Indonesia Timur?” … dan seterusnya

Coba Anda simak dan perhatikan bedanya dengan contoh kalimat pembuka berikut ini:

“Selamat pagi, Pak Handi Saya Khansya dari PT Bale Training. Perusahaan kami bergerak dalam bidang pelatihan dan konsultan manajemen. Kami berada sudah 5 tahun. Jangkauan operasi perusahaan kami sekarang ini baru mencakup Jakarta dan sekitarnya saja. Dalam lima tahun ke depan perusahaan kami merencanakan untuk menambah beberapa cabang baru di luar Jakarta, sehingga bisa diharapkan akan mempunyai jangkauan yang lebih luas, Apakah Bapak tertarik untuk menggunakan jasa kami?”

lanjut contoh dialaog/ diskusi dalam sikap profesional dalam penjualan

Kalau Anda sebagai Pak Handi, Anda akan lebih tertarik untuk bicara lebih lanjut dengan Mega atau khansa?

  1. Siapkan tiga atau empat cerita singkat sebagai studi kasus kecil mengenai keberhasilan perusahaan Anda dalam membantu pelanggan yang bidang usahanya sejenis dengan prospek yang saat ini Anda temui. Cerita tersebut tidak harus dari proyek Anda sendiri, boleh dari proyek rekan sekantor Anda. Ini merupakan salah satu teknik yang baik dan dapat Anda gunakan dalam mengatasi ketakutan pada pertemuan pertama. Teknik ini akan membuka pintu bagi Anda, karena Anda punya sesuatu yang konkret dan relavan untuk berbagi dengan prospek. Sebenarnya yang anda perlukan hanya satu cerita dan dapat menarik perhatian prospek untuk berdiskusi lebih lanjut. Anda perlu menyiapkan beberapa cerita untuk menjaga kalau topic pertama tidak relavan, anda masih dapat menceritakan topic yang lain.
  2. Kalau hubungan baik dengan prospek sudah terbina, maka anda boleh mengembangkan pembicaraan lebih lanjut. Indikasinya adalah terjadinya dialog yang interatif, bukan satu arah dan prospek menunjukan ketertarikannya dengan satu topic tertentu dari cerita anda.

Tetapi sebelum anda berbicara lebih lanjut, cek dulu apakah waktu yang diberikan anda sudah habis? Kalau waktunya sudah habis, tanyakan pada prospek, “Pak Pieter, waktu 10 menit yang anda alokasikan untuk saya sudah selesai. Masih tertarikah Bapak untuk melanjutkan diskusi kita? Atau kita atur waktu lagi untuk beremu minggu depan? Apa pun jawaban yang akan anda dapatkan dari prospek, pertanyaan ini akan meningkatkan kredabilitas anda dimata prospek.

beberapa tips dalam pembicaraan dengan prospek

  • Kalau anda masih diberi kesempatan untuk melanjutkan pembicaraan, artinya prospek tertarik untuk berbicara dengan anda lebih lanjut. Gunakan kesempatan ini hanya bila anda dapat menunjukan bahwa anda sangat menguasai topic yang akan anda bicarakan. Teknik berikut ini dapat membantu anda agar tampak sebagai expert dalam topic yang sedang anda bicarakan.
  • Pikirkan tiga atau maksimal lima butir terpenting yang akan anda presentasikan. Ambil huruf pertama dari masing-masing butir tersebut untuk membentuk satu akronim yang membentuk satu kata atau menyerupai satu kata. Tidak penting akronim itu punya arti atau tidak; yang penting harus cukup menarik saat pengucapan dan mudah, seperti SMART (specific, measurable, attainable, relevant, and timely)
  • Presentasikan topic tersebut daladm satu system yang terstruktur dengan focus pada hasil atau manfaat yan akan didapat oleh prospek. Jangan bertele-tele. Anda hanya akan membuang-buang waktu.
  • Akhiri presentasi anda dengan satu kalimat penggerak (kicker),yaitu kalimat sinngkat yang akan meningkatkan orang kepada anda dan menggerakan mereka untuk menggunakan apa yang baru saja anda presentasikan. Contoh: “Kalau anda ingin menetapkan satu target yang menhasilkan pencapaian yang baik, gunakan SMART. Jika tidak, maka target yang anda tetapkan mungkin tidak akan memberi hasil yang terukur”.
  • Akhiri pertemuan anda dengan membacakan ringkasan pembicaraan anda hari itu, termasuk butir-butir yang anda sepakati untuk ditindaklanjuti, rencana tidak lanjut, dan rencana pertemuanberikutnya. Saat pamit, sampaikan terima kasih atas waktu untuk anda.

artikel menarik lain seputar sales Menuai Hasil Maksimal Dari Sales Training

video training kami untuk pembelajaran anda https://www.udemy.com/course/seni-memimpin-generasi-millenial-vs-kolonial/?referralCode=B304FF61B246E509A1A0