Saatnya Mempraktekan ilmu yang telah dipelajari
Contoh Kasus meng-integrasikan penjualan
Contoh kasus berikut ini adalah cerita fiktif, sebagai ilustrsi bagaimana anda dapat mengintergrasikan semua ilmu membangun hubungan yang anda pelajari sebelumnya.
Dalam contoh berikut ini anda adalah seorang penjual bernama Edi yang bekerja di PT Milenium Indonesia, sebuah perusahaan konsultan IT . Tim penjualan dari perusahaan anda mengindetifikasikan bahwa PT Pelita Lintas Nusantra (PT PLN Persero), sebuah BUMN yang bergerak dalam bidang distribusi energy listrik, merupakan prospek yang sangat ideal, dan anda mendapat tugas untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai perusahaan ini.
Dengan menggunakan teknik-teknik yang anda pelajari dalam Bab 2: Kontak pertama, anda berhasil memperoleh janji untuk pertemuan pertama dengan Pak Beni, Kepala Divisi Informasi di PT PLN Persero, pertemuan dijadwalkan dalam minggu ini, yaitu pada hari jum’at pukul 10.00 di kantor PT PLN Persero. Hari ini adalah hari senin.
Pada hari selas pagi anda datang ke kantor PT PLN Persero untuk mencari informasi tambahan mengenai perusahaan ini dan Pak Beni.
Anda tiba kantor PT PLN Persero pukul 10.00 karena anda belum tahu di mana ruang kerja Pak Beni. anda bertanya kepada satpam.
Ilustrasi percakapan integrasikan penjualan
Edi : Selamat pagi, Pak. Saya ingin bertemu dengan Pak Beni, Kepala Divisi
Sistem Informasi. Boleh saya tahu, di mana ruang kerja beliau, Pak?
Satpam : Oh, Pak Beni di lantai 2. Tapi… Bapak sudah ada janji?
David : Sudah pak, tapi saya janji pukul 11.00, saya sengaja datang lebih awal untuk
untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas.
Padahal sebenarnya hari ini anda tidak ada janji. Anda mengatakan ada janji pada pukul 11.00 supaya anda mempunyai kesempatan menunggu. Waktu selama satu jam bisa dapat anda lakukan mencari informasi di lingkungan kantor Pak Beni.
Satpam : Oh, iya. Kalau sekarang Bapak sedang ada rapat dengan direksi. Tungu aja,
mudah-mudahan nanti pukul 11.00 atau 11.30 selesai. Orangnya baik kok.
Sudah pernah ketemu?
Edi : Belum, Pak. Ini baru pertama kali. Silahkan, Pak.”
(Anda menyodorkan permen.)
Menawarkan permen atau yang sejenisnya merupakan cara yang murah tapi cukup ampuh untuk membangun keakraban dengan satpam. Ini perlu anda lakukan agar satpam tidak mempersulit kita, tetapi malah membantu. Satpam dapat membantu memberi informasi yang dia ketahui; memberi slot parkir, dan sebagainya.
Lanjut dialog integrasikan penjualan …
Satpam : Pak Beni itu orangnya baik, sangat masyarakat. Hari minggu lalu main bola
sama-sama kita. Selesai main bulu tangkis, kita semua di traktir makan siang.
Edi : Oh, maksud bapak, Pak Beni hobi bulu tangkis?
Satpam : Iya, Beliau hampir setiap minggu ikut bermain bersama kita. Silahkan anda
tunggu aja di lobi. Nanti kalau Bapak sudah siap, saya beri tahu.
Edi : Terima Kasih, Pak.
Dari satpam ini anda memperoleh satu informasi berharga mengenai Pak Beni, bahwa ia punya hobi olahraga bulu tangkis. Informasi ini dapat anda gunakan nanti sebagai percakapan pembuka dengan Pak Beni. Kalau mengunakan dengan tepat, maka informasi ini dapat membantu anda mempercepat terbangunnya suasana akrab. Tetapi ingat! saat menggunakan informasi anda harus pura-pura tidak tahu, jangan sampai menimbulkan kesan “sok tahu”, atau bahkan menimbulkan kesan bahwa anda melakukan investigasi tentang dirinya.
Dilobi biasanya disediakan beberapa bahan bacaan. Kalau ada majalah internal perusahaan atau bulletin board, prioritaskan untuk membacanya,. Di majalah internal perusahaan, anda menemukan informasi bahwa PT PLN tahun ini merencanakan untuk melakukan peremajaan system informasi di beberapa wilayah.
dapatkan pelatihan melalui video training kami di https://www.udemy.com/course/google-analytics-4-tools-wajib-untuk-meningkatkan-pemasaran/?referralCode=B7FD7284F4F3A28F1F07
Artikel menarik lainnya Sikap Profesional Dalam Penjualan