Tren rebranding HR menjadi People & Culture semakin menguat di tahun 2024, menandai transformasi besar dalam cara organisasi menangani manajemen sumber daya manusia. Pergeseran ini didorong oleh kebutuhan untuk memprioritaskan aspek manusiawi dalam pekerjaan, dengan fokus pada kesejahteraan karyawan dan pengembangan budaya perusahaan yang inklusif serta adaptif. Bukan hanya sekadar perubahan nama, rebranding ini merefleksikan peran baru HR yang lebih strategis, kolaboratif, dan humanis.
Mengapa HR Beralih Menjadi People & Culture?
Seiring kemajuan teknologi dan perubahan dinamika tenaga kerja, HR tradisional yang sering kali berfokus pada tugas-tugas administratif seperti penggajian dan kepatuhan kini di harapkan menjadi lebih strategis. Tren ini lahir dari kesadaran bahwa sumber daya manusia adalah aset terbesar organisasi. Jika dikelola dengan baik melalui pendekatan yang lebih manusiawi, karyawan dapat menjadi pendorong utama kesuksesan perusahaan.
Rebranding ke People & Culture mencerminkan perubahan tersebut, di mana fokus HR tidak lagi hanya pada manajemen administratif, melainkan pada pengembangan individu dan pembentukan budaya perusahaan. Organisasi yang memiliki budaya kerja yang kuat dan inklusif terbukti lebih mampu mempertahankan talenta berkualitas serta meningkatkan keterlibatan dan produktivitas karyawan.
Dampak Rebranding terhadap Karyawan dan Organisasi
Transformasi ini tidak hanya sekadar pergeseran tanggung jawab HR, tetapi juga membawa dampak besar bagi karyawan dan lingkungan kerja secara keseluruhan. Pendekatan People & Culture menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan. Karyawan yang merasa dihargai dan di dukung dalam pengembangan karir serta kehidupannya akan lebih terlibat dan termotivasi.
Selain itu, perubahan ini juga berfokus pada aspek pengalaman karyawan (employee experience), yaitu bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan dari rekrutmen hingga pengembangan karir. Pengalaman yang positif dapat membantu meningkatkan retensi dan loyalitas karyawan, yang pada akhirnya berdampak pada keberhasilan bisnis jangka panjang. Dengan demikian, HR bukan lagi sekadar fungsi pendukung, melainkan mitra strategis dalam mencapai tujuan organisasi.
Strategi Implementasi People & Culture
Perubahan ini menuntut adanya strategi implementasi yang tepat agar dapat berhasil di terapkan dalam organisasi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat di ambil perusahaan untuk mendukung transformasi ini:
1. Fokus pada Kesejahteraan Karyawan
Membangun lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan fisik dan mental karyawan adalah langkah awal yang penting. Perusahaan harus memberikan akses kepada fasilitas kesehatan, program kesehatan mental, dan fleksibilitas kerja yang memadai untuk mengurangi stres dan meningkatkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
2. Membangun Budaya Inklusif
Menyelaraskan nilai-nilai perusahaan dengan prinsip inklusivitas akan menciptakan lingkungan kerja yang terbuka bagi semua karyawan, tanpa memandang latar belakang, gender, atau perbedaan lainnya. Hal ini akan meningkatkan rasa keterikatan dan kolaborasi di antara karyawan, serta memperkuat budaya perusahaan secara keseluruhan.
3. Peningkatan Keterampilan Berkelanjutan
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pengembangan keterampilan (upskilling) menjadi semakin penting. Program pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan harus disediakan bagi karyawan untuk memastikan mereka selalu siap menghadapi tantangan baru di tempat kerja
4. Evaluasi Kinerja Berkelanjutan
Daripada hanya mengandalkan evaluasi kinerja tahunan, organisasi dapat menerapkan sistem evaluasi berkelanjutan yang lebih responsif. Hal ini memungkinkan manajer dan karyawan untuk memberikan umpan balik secara lebih dinamis, menciptakan peluang untuk perbaikan diri yang lebih cepat dan tepat waktu.
Masa Depan HR: Lebih Humanis dan Strategis
Dengan transformasi menuju People & Culture, HR di masa depan akan lebih terfokus pada bagaimana mengembangkan hubungan interpersonal, mempromosikan kesejahteraan, serta membangun fondasi budaya yang kuat. Perubahan ini juga memberikan peluang besar bagi HR untuk menjadi mitra bisnis yang lebih strategis, dengan peran penting dalam pengambilan keputusan yang berorientasi pada manusia.
Perusahaan yang berhasil menerapkan pendekatan ini akan lebih siap menghadapi perubahan di masa depan dan mampu menciptakan tempat kerja yang tidak hanya produktif, tetapi juga berorientasi pada kesejahteraan dan kebahagiaan karyawan. Dengan demikian, rebranding HR menjadi People & Culture bukan hanya sebuah tren, tetapi investasi jangka panjang dalam menciptakan perusahaan yang lebih sukses dan berkelanjutan.
Dapatkan artikel HR terbaik lainnya di sini Kiat Sukses untuk Profesional Manajemen Sumber Daya Manusia
Belajar HR melalui video training kami di udemy klik di sini https://www.udemy.com/course/pengembangan-pelatihan-dengan-model-instructional-design/?referralCode=10EEF65CE6A8E4F3686F