Leadership Training: Definisi, Tujuan, dan Contohnya

Pemimpin yang efektif adalah aset berharga dalam dunia bisnis, pemerintahan, organisasi non-profit, dan berbagai bidang lainnya. Mereka mampu menginspirasi, memotivasi, dan membimbing orang-orang di sekitar mereka menuju pencapaian tujuan bersama. Namun, kepemimpinan yang kuat tidak selalu ada secara alami. Ini dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui pelatihan kepemimpinan yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan menggali definisi, tujuan, dan beberapa contoh pelatihan kepemimpinan.

Definisi Pelatihan Kepemimpinan

Pelatihan kepemimpinan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan dan sifat kepemimpinan seseorang. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang efektif, memimpin dengan integritas, mengelola tim, dan mengambil keputusan strategis. Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan etika yang mendasari kepemimpinan yang baik.

Tujuan Pelatihan Kepemimpinan

Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan: Salah satu tujuan utama dari pelatihan kepemimpinan adalah meningkatkan keterampilan kepemimpinan, seperti kemampuan komunikasi, manajemen waktu, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah.

Peningkatan Kesadaran Diri: Pelatihan ini membantu individu untuk lebih memahami diri mereka sendiri, termasuk nilai-nilai, kekuatan, dan kelemahan mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri, pemimpin dapat mengelola diri mereka sendiri dengan lebih baik dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif.

Pengembangan Kemampuan Manajerial: Kepemimpinan juga berhubungan erat dengan manajemen. Pelatihan kepemimpinan membantu individu untuk memahami prinsip-prinsip manajemen, termasuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

Meningkatkan Keterampilan Komunikasi: Kemampuan komunikasi yang baik adalah salah satu aspek penting dari kepemimpinan yang sukses. Pelatihan ini membantu pemimpin untuk memperbaiki keterampilan berbicara, mendengarkan, dan memberi umpan balik.

Peningkatan Kepemimpinan Transformasional: Pelatihan kepemimpinan sering kali bertujuan untuk menghasilkan pemimpin yang mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Ini dikenal sebagai kepemimpinan transformasional.

Contoh Leadership Training

Leadership Training Online: Dalam era digital, banyak pelatihan kepemimpinan tersedia secara online. Ini termasuk kursus, webinar, dan platform e-learning yang memungkinkan individu untuk belajar tentang kepemimpinan dari mana saja.

Kursus Kepemimpinan di Universitas: Banyak universitas menawarkan program gelar dan kursus sertifikasi dalam bidang kepemimpinan. Ini seringkali mencakup teori-teori kepemimpinan, studi kasus, dan pelatihan praktis.

Pelatihan dalam Organisasi: Banyak organisasi menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan khusus untuk karyawan mereka. Ini dapat mencakup lokakarya, seminar, dan mentoring oleh pemimpin berpengalaman dalam organisasi tersebut.

Retreat Kepemimpinan: Retreat kepemimpinan adalah cara yang efektif untuk mengembangkan kepemimpinan dan memperkuat hubungan dalam tim. Mereka seringkali mencakup kegiatan luar ruangan, lokakarya, dan sesi refleksi.

Kursus Kepemimpinan Internasional: Bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang kepemimpinan dalam konteks global, kursus kepemimpinan internasional dapat memberikan wawasan tentang tantangan dan peluang di tingkat internasional.

Pelatihan kepemimpinan adalah investasi berharga bagi individu dan organisasi. Ini membantu menciptakan pemimpin yang efektif, mampu menghadapi tantangan, dan membawa perubahan positif. Melalui pelatihan ini, pemimpin dapat membentuk budaya yang kuat, memotivasi tim, dan mencapai tujuan strategis. Kepemimpinan yang kuat adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang dalam berbagai bidang kehidupan.

Dapatkan artikel menarik lainnya di sini Situasional Leadership: Membimbing Tim Anda Menuju Keberhasilan

belajar leadership training melalui video training kami @udemy https://www.udemy.com/course/cara-kreatif-untuk-meningkatkan-kreatifitas-karyawan-anda/?referralCode=3D35A101663FA5257B3B

Read More

Situasional Leadership: Membimbing Tim Anda Menuju Keberhasilan

Situasional Leadership. Kepemimpinan adalah salah satu aspek paling kritis dalam mengelola sebuah tim atau organisasi. Namun, tidak ada pendekatan satu ukuran yang cocok untuk semua situasi. Terkadang, seorang pemimpin perlu menjadi fasilitator yang mendukung, sementara dalam situasi lain, mereka harus mengambil kendali penuh. Inilah mengapa pendekatan situasional terhadap kepemimpinan menjadi semakin penting.

Situasional leadership adalah kerangka kerja yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard pada tahun 1969. Model ini mengakui bahwa kepemimpinan yang efektif harus disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan anggota tim. Pendekatan ini menempatkan pemimpin dalam peran yang lebih fleksibel, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan perkembangan tim.

Ada empat gaya kepemimpinan utama dalam model situasional leadership ini:

Direktif (S1): Dalam situasi di mana anggota tim memiliki sedikit keterampilan dan rendahnya motivasi, seorang pemimpin perlu mengambil alih dengan perintah yang jelas dan spesifik. Mereka harus memberikan bimbingan yang kuat dan mengarahkan anggota tim.

Pendampingan (S2): Ketika keterampilan anggota tim meningkat tetapi motivasi masih rendah, seorang pemimpin harus lebih berperan sebagai mentor. Mereka perlu memberikan dukungan yang tinggi dan merangsang partisipasi aktif anggota tim.

Partisipatif (S3): Dalam situasi di mana anggota tim memiliki keterampilan yang lebih tinggi tetapi masih meragukan diri mereka sendiri, pemimpin perlu berkolaborasi dengan tim. Mereka harus mendengarkan pendapat anggota tim dan mengambil keputusan bersama.

Delegatif (S4): Ketika anggota tim memiliki keterampilan dan motivasi yang tinggi, pemimpin dapat memberikan otonomi lebih besar kepada mereka. Pemimpin harus bersedia melepaskan kendali dan mempercayai anggota tim untuk mengambil keputusan dan mengelola tugas mereka sendiri.

Pentingnya pendekatan ini adalah kesadaran pemimpin tentang situasi timnya dan kemampuan mereka untuk beradaptasi. Tidak ada satu gaya kepemimpinan yang benar-benar dominan; sebaliknya, pemimpin harus memiliki fleksibilitas untuk beralih antara berbagai gaya sesuai dengan perkembangan tim.

Beberapa manfaat utama dari situasional leadership adalah:

Peningkatan Efektivitas: Dengan mengenali kebutuhan dan tingkat keterampilan anggota tim, pemimpin dapat mengambil tindakan yang sesuai untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas.

Meningkatkan Keterlibatan: Melalui pendekatan yang sesuai, pemimpin dapat membantu anggota tim merasa lebih terlibat dan memiliki rasa kepemilikan terhadap pekerjaan mereka.

Pengembangan Keterampilan: Situasional leadership memberi kesempatan bagi anggota tim untuk mengembangkan keterampilan mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengambil peran kepemimpinan di masa depan.

Meningkatkan Hubungan: Dengan beradaptasi dengan kebutuhan tim, pemimpin dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan saling percaya dengan anggota tim.

Namun, pendekatan ini juga memiliki tantangan. Salah satunya adalah kemampuan pemimpin untuk membaca situasi dengan benar dan mengenali tingkat keterampilan dan motivasi anggota tim secara akurat. Kesalahan dalam menilai situasi dapat mengakibatkan pemimpin mengambil pendekatan yang salah, yang mungkin merugikan tim.

Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk mengadopsi dan mengintegrasikan berbagai gaya kepemimpinan dalam satu pemimpin menjadi semakin berharga. Situasional leadership adalah alat yang kuat untuk mencapai tujuan organisasi dan mengembangkan potensi anggota tim. Dengan memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip ini, seorang pemimpin dapat membimbing tim mereka menuju keberhasilan dalam berbagai situasi yang mereka hadapi.

Dapatkan artikel menarik lainnya di sini seputar kepemimpinan EMPOWERING LEADERSHIP

belajar manajemen waktu untuk para leader melalui video training kami di @udemy https://www.udemy.com/course/strategi-manajemen-waktu-dengan-teknik-nlp/?referralCode=853C8CB764A552013F4A

Read More

Strategi Efektif dalam Memimpin Rapat dalam Organisasi

Memimpin rapat dalam sebuah organisasi adalah tugas yang penting untuk mencapai tujuan bersama, memfasilitasi kolaborasi, dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan perkembangan organisasi. Namun, memimpin rapat bukanlah tugas yang mudah. Di butuhkan persiapan, keterampilan komunikasi, dan kemampuan untuk mengelola waktu dan partisipasi anggota dengan baik. Berikut ini adalah beberapa strategi efektif yang dapat membantu Anda dalam memimpin rapat dengan sukses:

1. Persiapan yang Matang

Sebelum rapat di mulai, penting untuk mempersiapkan agenda rapat yang jelas dan terstruktur. Agenda ini seharusnya mencakup topik-topik yang akan di bahas, waktu yang di alokasikan untuk setiap topik, dan tujuan yang ingin di capai. Memberikan agenda sebelumnya kepada anggota dapat membantu mereka mempersiapkan diri dan berkontribusi dengan lebih efektif.

2. Fasilitasi yang Aktif

Sebagai pemimpin rapat, peran Anda adalah memfasilitasi diskusi, mengarahkan pembicaraan, dan mengelola interaksi antara anggota. Pastikan Anda mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong partisipasi dari semua anggota. Dengan mendengarkan dengan seksama, Anda dapat mengidentifikasi pemikiran dan masukan berharga yang mungkin muncul selama rapat.

3. Waktu yang Efisien

Mengelola waktu dengan baik adalah kunci dalam memimpin rapat yang efektif. Tetap patuhi waktu yang telah di tentukan untuk setiap topik dan pastikan rapat berjalan sesuai rencana. Jika diskusi mengalami kemacetan, putuskan apakah perlu melanjutkan pembicaraan atau pindah ke topik berikutnya.

4. Libatkan Semua Anggota

Memastikan partisipasi dari semua anggota sangat penting. Ajak mereka untuk berbicara dan berikan kesempatan kepada yang lebih pendiam untuk berbicara juga. Ini akan menciptakan lingkungan inklusif yang mendorong kontribusi dari berbagai sudut pandang.

5. Fokus pada Solusi

Rapat sebaiknya di fokuskan pada mencari solusi dan pengambilan keputusan, bukan hanya berbicara tentang masalah. Bekerja sama dengan anggota untuk merumuskan tindakan konkret dan rencana implementasi setelah rapat berakhir.

6. Dokumentasi yang Akurat

Pastikan untuk mencatat poin-poin penting yang di bahas selama rapat dan hasil keputusan yang di ambil. Dokumentasi ini akan sangat berharga untuk referensi di masa mendatang dan memastikan tanggung jawab yang jelas terkait tindakan yang harus di ambil.

7. Evaluasi dan Umpan Balik

Setelah rapat selesai, luangkan waktu untuk mengevaluasi bagaimana rapat berjalan. Mintalah umpan balik dari anggota mengenai kualitas rapat dan cari cara untuk meningkatkan keefektifan rapat berikutnya.

Dalam menghadapi tugas memimpin rapat, keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen waktu menjadi kunci. Dengan persiapan yang matang, keterlibatan aktif anggota, dan fokus pada tujuan, Anda dapat menciptakan rapat yang produktif dan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan organisasi.

Kami memiliki beberapa artikel lain yang juga menarik dan bermanfaat, ini salah satunya Pertemuan Tatap Muka Dalam Sales

Belajar tentang memimpin rapat yang efektif melalui video training kami @ udemy klik di sini

Read More

Coaching Clinic: Untuk Meningkatkan Kompetensi Individu

coaching clinic

Coaching Clinic atau biasa diistilahkan Pembimbingan Singkat. Pengembangan dan penguatan kompetensi merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan dalam berbagai bidang kehidupan. Bagi organisasi, kompetensi karyawan menjadi faktor kunci untuk mencapai tujuan strategisnya. Begitu juga dalam kehidupan pribadi, memiliki kompetensi yang baik akan membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang secara profesional dan pribadi. Oleh karena itu, coaching clinic kompetensi menjadi salah satu metode yang efektif dalam membantu individu dan organisasi meningkatkan kompetensi mereka.

Apa itu Coaching Clinic Kompetensi?

Coaching Clininc kompetensi adalah suatu program pembinaan profesional yang dirancang khusus untuk membantu individu maupun kelompok dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan meningkatkan kompetensi mereka. menggabungkan elemen coaching dan pelatihan, di mana seorang coach akan bekerja secara pribadi dengan individu atau kelompok untuk membantu mereka mencapai tujuan kompetensi yang telah ditetapkan.

Manfaat Coaching Clinic Kompetensi

  1. Identifikasi Potensi dan Kekuatan: Melalui coaching, individu dapat mengidentifikasi potensi dan kekuatan yang belum tersentuh, sehingga mereka dapat memanfaatkannya untuk mencapai kinerja yang lebih baik dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari.
  2. Peningkatan Produktivitas dan Kinerja: Dengan membina kompetensi yang relevan, individu dapat meningkatkan kinerja dan produktivitasnya. Ini akan membawa manfaat tidak hanya bagi mereka sendiri tetapi juga bagi organisasi tempat mereka bekerja.
  3. Peningkatan Kepuasan Kerja: Ketika karyawan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan, mereka akan merasa lebih percaya diri dan puas dengan pekerjaan mereka. Ini berarti karyawan akan lebih termotivasi dan berkomitmen untuk mencapai hasil yang lebih baik.
  4. Penyegaran Pengetahuan dan Keterampilan: Melalui Pembimbingan, individu dapat memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka, sehingga tetap relevan dan kompetitif dalam lingkungan yang terus berubah.
  5. Pengembangan Karir: Coaching clinic kompetensi dapat membantu individu mengenali peluang dan tantangan dalam karir mereka, serta mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu di ambil untuk mencapai tujuan karir jangka panjang.

Proses Coaching Clinic Kompetensi

  1. Penetapan Tujuan: Proses di mulai dengan menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik untuk mengembangkan kompetensi yang di inginkan.
  2. Evaluasi Kompetensi Saat Ini: Individu atau kelompok akan di evaluasi untuk menilai tingkat kompetensi mereka saat ini dan mengidentifikasi area yang perlu di tingkatkan.
  3. Rencana Pengembangan: Berdasarkan tujuan dan evaluasi, coach akan membantu individu atau kelompok membuat rencana pengembangan kompetensi yang terstruktur dan terukur.
  4. Pendampingan dan Pelatihan: Selama sesi pembimbingan, coach akan memberikan dukungan, bimbingan, dan pelatihan untuk membantu individu atau kelompok mencapai tujuan kompetensi mereka.
  5. Evaluasi Kemajuan: Kemajuan dalam meningkatkan kompetensi akan di evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa rencana pengembangan berjalan dengan baik.

Kesimpulan

Coaching clinic kompetensi adalah alat yang sangat efektif dalam membantu individu maupun organisasi mencapai keunggulan melalui peningkatan kompetensi. Dengan coaching clinic, individu dapat mengidentifikasi potensi tersembunyi dan mengembangkan keterampilan yang relevan untuk mencapai kinerja yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, memanfaatkan program coaching clinic kompetensi menjadi investasi yang berharga bagi pengembangan profesional dan pribadi.

kami memiliki artikel menarik lainnya tentang leadership di sini EMPOWERING LEADERSHIP

Anda ingin belajar coaching, kami punya nih, bisa kapanpun dan di manapun belajarnya, gampangkan…!! cek di sini https://www.udemy.com/course/jagoan-coaching-untuk-para-manager/?referralCode=1A783DCA615446BB70E9

Read More
ngeyel dengan strategi jualan

Pentingnya Pelatihan Leadership Skill

pentingnya Pelatihan leadership skill

Pentingnya Pelatihan leadership skill dalam perusahaan menjadi sangat penting dalam pengembangan kemampuan kepemimpinan seseorang. Kemampuan kepemimpinan yang baik memiliki dampak positif dalam menjalankan peran kepemimpinan dalam suatu organisasi atau tim. Dengan adanya pelatihan ini, individu dapat belajar mengelola tim dengan efektif, menginspirasi anggota tim, dan mengambil keputusan yang tepat.

Pentingnya Pelatihan leadership skill dalam perusahaan, membantu individu mengembangkan berbagai kompetensi kunci. Salah satunya adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, baik dalam hal menyampaikan informasi maupun mendengarkan dengan empati. Selain itu, pelatihan ini juga membantu individu mengembangkan keterampilan dalam mengambil keputusan yang bijaksana dan mengatasi tantangan yang kompleks.

Manfaat Pelatihan Leadership Skill

Manfaat dari pelatihan leadership skill juga meliputi kemampuan dalam memotivasi anggota tim, membangun hubungan kerja yang kuat, dan memimpin dengan teladan. Sebagai seorang pemimpin yang efektif, individu harus mampu menginspirasi, mengarahkan, dan memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam dunia bisnis yang kompetitif saat ini, kemampuan kepemimpinan yang kuat menjadi salah satu kunci keberhasilan. Oleh karena itu, mengikuti pelatihan leadership skill adalah langkah yang tepat untuk mengasah kemampuan kepemimpinan seseorang. Pelatihan ini membantu individu menjadi pemimpin yang visioner, adaptif, dan mampu berinovasi.

Pentingnya Pelatihan leadership skill juga membantu individu untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika tim, mengelola konflik secara konstruktif, dan membangun budaya kerja yang inklusif. Dengan adanya pemahaman ini, seorang pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif, di mana setiap anggota tim merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka. Pelatihan leadership skill adalah investasi berharga bagi individu yang ingin tumbuh dan berhasil dalam peran kepemimpinan mereka.

Dalam kesimpulannya, pelatihan leadership skill memainkan peran penting dalam mengembangkan kemampuan kepemimpinan yang efektif. Dengan memperoleh pelatihan ini, individu dapat mengasah keterampilan komunikasi, pengambilan keputusan, dan motivasi untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses. Sebagai hasilnya, individu akan dapat memimpin tim atau organisasi dengan lebih baik, mencapai tujuan bersama, dan meraih kesuksesan dalam karier mereka.

dapatkan artikel menarik lainnya di sini Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Now

belajar di manapun dan kapanpun melalui video training kami https://www.udemy.com/course/jurus-jitu-dalam-menyusun-strategi-bisnis-dan-implementasi/?referralCode=BF422AEF012AA8C2CF67

Read More
Keputusan seorang pemimpin

KEPUTUSAN SEORANG PEMIMPIN

keputusan seorang pemimpin

Keputusan Seorang Pemimpin.

Dalam sebuah organisasi pemimpin memiliki tugas penting untuk menentukan yang terbaik bagi organisasi dan para anggotanya. Namun dalam mengambil keputusan, terkadang mereka bisa mengalami berbagai masalah. Mereka di hadapkan pada serangkaian pilihan yang seringkali menyangkut kepentingan orang banyak atau memberikan resiko yang akan merugikan pihak lain. Tetapi keputusan harus tetap di ambil oleh pemimpin, apapun hasilnya dan apapun hasil dari keputusan tersebut masih lebih baik, bila di bandingkan leader tidak melakukan tindakan apapun sama sekali.
Kecepatan dan ketepatan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan lazimnya menjadi tolak ukur kompetensi dan kredibilitas yang di milikinya. Jika pemimpin lamban dan ragu-ragu dalam bertindak, anak buah akan melihatnya sebagai orang yang indecisive, takut dan tidak tegas.

Sehingga membuat mereka mempertanyakan kemampuan leader dalam memimpin dan bahkan bisa menghilangkan kepercayaan terhadapnya.
Sejarah peradaban manusia mencatat banyak nama yang menggoreskan kisah di lembaran-lembaran zaman tentang kepemimpinan dalam militer yang menjadi acuan para pemimpin di organisasi

Kisal Jendral Sun tzu.

Kita mengenal jendral sun tzu, seorang jenderal besar sekaligus ahli strategi militer dari China merupakan seseorang yang fenomenal yang mampu menjadi inspirasi bagi para pebisnis kelas dunia dalam menjalankan organisasinya

Menurut sun tzu pemimpin perlu dapat memenangkan peperangan dengan elegan, seorang pemimpin harus mampu memenangkan hati dan pikiran seluruh bawahannya.

Hati merujuk pada perasaan dan emosi yang terlibat. Dengan memenangkan hati bawahan, seorang pemimpin mendapatkan kesetiaan, kebanggaan, dan dukungan dari bawahan.

Pikiran merujuk pada kepala dingin, obyektifitas, dan rasionalitas yang terlibat.

Dalam membuat strategi dan rencana, pemimpin perlu menggunakan pikiran namun dalam mengimplementasikan rencana dan memotivasi bawahan, pemimpin harus mengedepankan hati.

Selain sun tzu ada tokoh militer yang paling cemerlang dalam masyarakat muslimin yaitu panglima Islam Khalid bin al-Walid radhiallahu ‘anhu.

Ia berada di puncak para ahli strategi militer. Kesimpulan itu berangkat dari kemampuannya menggetarkan benteng-benteng Persia dan Romawi dalam hitungan tahun yang singkat saja -atas izin Allah-.

Padahal dua kerajaan itu adalah kerajaan adidaya. Karena kepemimpinan militernya, Islam tersebar di Jazirah Arab, Irak, dan Syam dengan mulia dan penuh wibawa.

Saking mengerikan dan cerdiknya tipu daya (strategi) Khalid dalam berperang, sampai-sampai Abu Bakar memujinya dengan ucapan, “Demi Allah, orang-orang Romawi akan lupa dengan tipu daya setan karena (kedatangan) Khalid bin al-Walid”.

Sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar radhiallahu ‘anhu juga mengatakan, “Para wanita tidak akan mampu lagi melahirkan seseorang seperti Khalid”.

Kaum muslimin mengenalnya dengan sebutan Saifullah (pedang Allah). Sebutan itu melekat bermula saat Rasulullah menyebutnya demikian di hari keislamannya,

“Engkau adalah pedang di antara pedang-pedang Allah yang Dia hunuskan kepada orang-orang musyrik”.

Kecerdikan Jendral Khalid bin walid, RA ini, dalam ilmu lateral thinking di sebut reversal thinking, atau berbikir dangan membalikan asumsi

Kisah Kepemimpinan dalam Islam

Salah satu kisahnya ada di sebuah peperangan di Kampung Mu’tah,

Mu‘tah adalah sebuah desa yang terletak di perbatasan Syam. Desa yang ada di tepi Sungai Jordan ini, kini masuk dalam provinsi Kerak wilayah Yordania. Mu’tah saat ini merupakan wilayah yang semarak dengan deretan pohon pinus di sepanjang jalan.

Di dekat kampung ini, terjadi peperangan antara bangsa Arab yang sudah memeluk Islam dengan aliansi bangsa Arab pemeluk Nashara dan Bangsa Eropa.

Bahkan, beberapa literatur menyebutkan, perang ini adalah perang pertama umat Islam melawan bangsa Barat.

Sebelum berangkat, Nabi Muhammad SAW memberi instruksi kepada para pasukan.

Pemimpin pasukan adalah Zaid bin Haritsah. Jika dia terbunuh, penggantinya adalah Ja’far bin Abi Thalib. Jika ia terbunuh, penggantinya adalah Abdullah bin Rawahah.

Dan jika dia terbunuh juga, maka pasukan Muslimin harus menunjuk salah satu dari mereka untuk menjadi pemimpin.’’

Saat itu, Rasulullah mengirimkan delegasi ke berbagai kawasan untuk menyampaikan pesan damai agama Islam melalui surat yang di tulisnya.

Salah satu delegasi dikirim pada Gubernur Bashrah, Syurahbil bin ‘Amr al-Ghassani, yang sat itu berada di bawah kekuasaan Kerajaan Romawi Bizantium.

Namun, kedatangan delegasi Harits bin Umair al-Azdi, tak hanya di tolak Syurahbil. Tapi, juga di bunuh dengan kejam. Tentu saja, tindakan ini di anggap sebagai deklarasi perang terhadap kaum Muslimin Madinah.

Persiapan Pemimpin

Pada tahun ke-8 Hijriah, Rasulullah menyiapkan pasukan yang jumlahnya 3.000 untuk menyerang Bashrah. Pada perang ini, Rasulullah tidak turut serta dan tetap berada di Madinah.

pergerakan kaum Muslimin Madinah di ketahui Syurahbil bin Amr, penguasa Bashrah. Ia pun menyiapkan pasukan sebanyak 100 ribu personel bangsa Arab yang terdiri atas klan-klan Lakham, Judzam, Qain, dan Bahra.

Jumlah ini masih di tambah lagi dengan pasukan Romawi, yang juga berjumlah 100 ribu personel. Dengan demikian, total pasukan yang hendak berperang melawan pasukan kaum Muslimin mencapai 200 ribu personel.

Pasukan kaum Muslimin yang mendengar berita soal besarnya jumlah pasukan musuh, sempat ragu dan khawatir. Sebagian mereka berpikiran untuk mengirimkan surat kepada Rasulullah, memberitahukan situasi yang dihadapi.

Namun, panglima pasukan Muslim Zaid bin Haritsah mampu membakar semangat pasukannya, sehingga tetap teguh maju ke medan pertempuran. Wahai semuanya, demi Allah, apa yang tidak kalian sukai, justru itulah yang kalian cari sekarang ini, yakni mati syahid.

Tepat pada bulan Jumadil Ula tahun ke-8 Hijriah, dua pasukan pun bertemu di Mu’tah. Perang begitu seru, dan 3 jendral perang muslim terbunuh semua.

Seperti di pesankan oleh Rasulullah, jika ketiga pemimpin itu gugur, kaum Muslimin harus menentukan pemimpin mereka sendiri. Akhirnya mereka sepakat menunjuk Khalid bin Al Walid sebagai pemimpin.

Kepemimpinan Khalid

Kepemimpinan Khalid bin Al Walid dalam pertempuran Mu’tah itu, mampu membalikkan situasi yang tadinya menekan pasukan Muslim.

Saat break perang maghrib (konsesus peperangan masa itu) , Jendral Khalid bin walid sehabis shalat berpikir sejenak, dengan jumlah pasukan kalah jumlah, apalagi terbunuhnya 3 jendral, Khalid berpikir untuk mundur karena di takutkan kejatuhan mental pasukan.

Memang tadi adalah pertempuran luar biasa dan pasukan Islam walau kalah jumlah, bisa di anggap menang. Tapi Khalid berpikir mundur dulu, utuk mempersiapka peperangan berikut.

Ia pun shalat istikharah dan akhirnya ia memikirkan cara mundur yang elegan. Khalid lalu menggunakan asumsi terbalik.

Asumsi saat ini adalah “mundur artinya di kejar musuh dan membuat mental musuh menguat” ia lalu membuat asumsi berlawana “bagaimana caranya mundur, tapi pasukan musuh malah takut.

Inilah yang di sebut Reversal thinking

Esok pagi, Khalid membuat strategi memecah pasukan Muslimin menjadi dua sayap. malam itupun masing-masing sayap pasukan Muslimin menempati posisi yang di tentukan.

Pagi harinya, dua sayap itu berlarian kedepan dan belakang membuat keributan, sehingga debu beterbangan membuat aktivitas pasukan tidak jelas dan musuh hanya melihat hiruk pikuknya pasukan muslim

Melihat itu, jendral musuh mengira, pasukan muslim kedatangan bantuan. Ia mulai berpikir, kemaren saja dengan pasukan sedikit bisa mengalahkan pasukannya apalagi sekarang

Dan ia merasa lega, karena pasukan muslim malah mundur, dan ia pun hanya diam saja tidak berani meminta pasukannya mengejar pasukan muslim. Karena ia sendiri merasa down saat tahu ada bantuan pasukan muslim

Dan inilah yang harus di lakukan seorang pemimpin, berpikir strategic, bukan hanya mengandalkan emosi tapi tetap tenang dengan mempertimbangkan variable relavan sehingga akhrnya membuat keputusan efektif

TEAM LEADERSHIP BALE TRAINING

yuk cek artikel leadership lainnya di sini Model Kepemimpinan “Jaman Now”

mau belajar leadership di mana saja dan kapan saja lihat sini ya https://www.udemy.com/course/cara-kreatif-untuk-meningkatkan-kreatifitas-karyawan-anda/?referralCode=3D35A101663FA5257B3B

Read More
Pelatihan Kepemimpinan Zaman Now

Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Now

Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Zaman Now

Beberapa Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Now.

Pelatihan Kepemimpinan Untuk Generasi Now memiliki banyak implikasi atau implikasi yang signifikan terhadap masa depan yang akan mereka hadapi selanjutnya.

Pelatihan kepemimpinan seperti apa yang harus mereka terima untuk masa depan?

  1. keputusan pemecahan masalah

Pembelajaran pemecahan masalah adalah keterampilan yang akan di butuhkan di masa depan, bukan hanya pemecahan masalah.

2. kepemimpinan yang efektif

Pemimpin yang efektif mengembangkan cara kerja baru dengan beradaptasi dengan realitas eksternal, bukan hanya yang terjadi di dalam organisasi.

3. kepemimpinan yang tidak kompeten

Kepemimpinan yang tanpa kekuasaan adalah teori bahwa pemimpin bekerja dengan tim untuk menentukan perubahan apa yang perlu di lakukan untuk memperbaiki kondisi.

4. Kreativitas dan Inovasi

Kemampuan berpikir kreatif harus di kembangkan sebagai keterampilan pada setiap individu.

5. Menginspirasi dan Memotivasi

Salah satu hal yang paling menonjol dari gaya kepemimpinan milenial adalah merangkul anggota dengan baik.

Demikianlah beberapa Pelatihan Kepemimpinan yang di butuhkan oleh genarasi muda sekarang yang siap untuk memimpin masa depan.

dapatkan artikel menarik lainnya di sini EMPOWERING LEADERSHIP

belajar leadership melalui video training di mana saja dan kapan saja buka di sini https://www.udemy.com/course/problem-solving-and-decision-making-using-bale-solution/?referralCode=99E18738BA937557BEB0

Read More
model kepemimpinan

Model Kepemimpinan “Jaman Now”

Model Kepemimpinan Para Leader

tipe-tipe kepemimpinan
tipe kepemimpinan

Kepemimpinan adalah bekerja dengan orang lain untuk merealisasikan sasaran-sasaran mereka dan perusahaan/ organisasi. Dalam konteks ini maka kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi team menuju sasaran yang di inginkan merupakan ketrampilan yang vital dan wajib di miliki para pimpinan. Terdapat beberapa variabel yang harus di perhitungkan dalam menjalankan fungsi kepemimpinan. Situasi atau kondisi kerja, perbedaan individu anggota tim, dan lain-lain.

Berikut beberapa tipe kepemimpinan yang sering/ dapat di gunakan oleh pemimpin sebuah team atau organisasi.

1. Situational Leadership

Kepemimpinan situasional menekankan pengaruh yang signifikan dari lingkungan dan situasi. Dan gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard adalah salah satu teori situasional yang paling terkenal. Gaya kepemimpinan ini tidak menuntut/idealistis, tetapi mampu beradaptasi dengan timnya.

Beberapa manfaat dari kepemimpinan situasional:

Menceritakan: Memberitahu team apa yang harus.

Berpartisipasi: Memungkinkan team untuk mengambil peran yang lebih aktif

Mendelegasikan: Mengizinkan team untuk membuat keputusan

Mengarahkan: Memberi perintah dan mengharapkan kepatuhan

Melatih: Memberi banyak perintah dan juga dukungan

Pendukung: Menawarkan banyak bantuan

Mendelegasikan: Menawarkan sedikit arahan

2. Transactional leadership

Gaya kepemimpinan ini memperlakukan hubungan pemimpin-bawahan sebagai sebuah transaksi.

Dalam kebanyakan kasus, ini melibatkan hubungan bawahan, dengan transaksi yang berfokus pada pengikut yang menyelesaikan tugas yang di perlukan dengan imbalan bonus ataupun reward.

Salah satu keuntungan utama gaya kepemimpinan ini adalah menciptakan peran yang jelas

Orang-orang tahu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka dapatkan sebagai balasannya. Gaya ini memungkinkan para pemimpin memberikan banyak pengawasan dan arahan.

Anggota tim juga dapat termotivasi untuk melakukannya dengan baik untuk mendapatkan imbalan. Salah satu kelemahan terbesar adalah gaya trading cenderung melumpuhkan kreativitas dan pemikiran out-of-the-box.

3. Transformational leadership

Pemimpin transformasional sering di anggap sebagai pemimpin yang paling efektif. Gaya ini pertama kali di jelaskan pada akhir 1970-an dan kemudian di perdalam oleh peneliti Bernard M. Bass. Pemimpin seperti itu mampu memotivasi dan memotivasi pengikut dan memimpin perubahan positif dalam tim.

Pemimpin dengan gaya ini umumnya cenderung cerdas secara emosional, energik, dan bersemangat.

Mereka tidak hanya berkomitmen untuk membantu organisasi mencapai tujuan mereka, tetapi membantu anggota kelompok mencapai potensi mereka.

 Keuntungan dari gaya kepemimpinan ini dapat mengarah pada kinerja yang lebih tinggi dan kepuasan tim yang lebih baik.

Dapatkan artikel leadership menarik lainnya EMPOWERING LEADERSHIP

Ingin memperdalam pengetahuan dan praktek leadeship untuk karir dan perusahaan anda silakan pelajari lebih lanjut https://www.udemy.com/course/ketrampilan-mendengarkan-secara-aktif-dalam-pekerjaan/?referralCode=20955FA1EB26E972ADA2

Read More

Active Listening Skill : Kunci Menjadi Pemimpin Sukses

Active Listening skill
Active Listening skill

Active Listening skill, menurut pendapat Gerszberg, sebelum memulai perbincangan dengan siapa pun, tanyakan kepada diri sendiri: apakah saya bisa tahan mendengarkan apa pun yang dibicarakannya, apakah saya bisa menahan diri untuk tidak menghakimi, apakah saya bisa mengerem keinginan memberikan nasihat atau menggurui, dan apakah saya bisa mengendalikan kecenderungan untuk menginterpretasi dini pengalaman yang ia ceritakan?

Mendengar (Hearing) merupakan suatu :

  1. Proses Fisik, karena ini melibatkan anggota tubuh kita.
  2. Mendengar karena kita perlu mendengarkan hal tersebut.
  3. Tidak ada keinginan untuk merespon karena kita tidak tertarik

Mendengar Aktif (Aktive Listening)

  1. Proses Mental (indra, pikir, sikap, nilai, emosi dan prilaku)
  2. Kontak Mata
  3. Konsentrasi/Fokus
  4. Memahami Fakta fakta dan perasaan
  5. Mengulangi
  6. Mencerna/Menafsirkan
  7. Mengevaluasi
  8. Merespon verbal/non verbal dengan netral

3 Tujuan mendengar

  1. Mendengar untuk kesenangan
  2. Dengarkan musik
  3. Nonton tv acara hiburan
  4. Mendengar untuk mendapatkan informasi
  5. Penuh kesadaran
  6. Bertanya
  7. Gunakan bantuan untuk mengingat
  8. Mengorganisir informasi
  9. Mendengar untuk membantu orang lain
  10. Penuh kesadaran
  11. Menghindari penilaian
  12. Memahami orang

3 Komponen Active Listening skill

  1. Memahami
  2. Mengingat
  3. Menanggapi

5 Manfaat Mendengarkan/ Active Listening skill

  1. Menunjukan Perhatian
  2. Meningkatkan intensitas
  3. Meningkatkan kemampuan memahami dan berhubungan
  4. Memberikan kesempatan orang lain berpendapat
  5. Mengetahui fakta/Informasi yang ada

5M proses mendengar

  1. Menerima
  2. Memahami
  3. Mengingat
  4. Mengevaluasi
  5. Menanggapi

5 Level kemampuan mendengar

  1. Mengabaikan
  2. Pura pura mendengar
  3. Selektif
  4. Penuh Perhatian
  5. Mendengarkan Empati

Mendengar Tapi Tidak Mendengarkan

  1. Mendengarkan Semu
    1. Pura-pura mendengar
    2. Pikiran ditempat lain
  2. Memonopoli
    1. Menyabot/menguasai
    2. Memusatkan komuniksi pada diri sendiri
  3. Mendengarkan Selektif
    1. Berfokus hanya pada bagian tertentu
    2. Bagian yang sesuai/paling disukai
  4. Mendengarkan Defensif
    1. Mengkedepankan respon
    2. Bentuknya serangan pribadi, kritik, dll
    3. Nada bermusuhan
  5. Ambusing
    1. Mendengar dengan seksama
    2. Tidak  tertarik dengan yang dibicarakan
    3. Tujuannya menyerang
  6. Mendengarkan Harfiah
    1. Mendengarkan
    2. Hanya menyimak isinya

Strategi Mendengar Active Listening

  1. Senyum tulus,
  2. Kontak mata bersahabat
  3. Tumbuhkan minat
  4. Postur tubuh/gestur
  5. Meniru ekspresi
  6. Fokus (hindari gangguan medsos dll)
  7. Mengetahui makna tersirat
  8. Empati
  9. Umpan balik positif
  10. Arahkan ulang percakapan
  11. Mengingat point penting
  12. Menguji Kesimpulan

5 Cara mengasah kemampuan mendengar yang baik

  1. Bicara didepan kaca. anda dapat melihat, bagaimana penampilan dan gaya anda.
  2. Fokus mendengar satu suara,
  3. Merespon dengan anggukan & kata positif
  4. Dengarkan  dan ulangi
  5. Dengar, simpulkan , & buat pertannyaan

Latihan Menjadi Pendengar Aktif:

  1. Berpasangan, cerita dalam waktu 3 menit, setelah itu pasangan kita harus menceritakan ulang dengan detail. Dilakukan dengan cara bergantian
  2. Berpasangan, cerita dalam waktu 3 menit, setelah itu pasangan kita harus menyimpulkan cerita tersebut. Dilakukan dengan cara bergantian.
  3. Berpasangan, cerita dalam waktu 3 menit, isi cerita harus ada yang isinya berita bohong, setelah itu pasangan kita harus mampu menebak bagian mana saja yang isinya berita bohong. Dilakukan dengan cara bergantian.

baca artikel menarik kami lainnya, disini.Sales Closing Technique #1 : DOUBLE BINDING

anda dapat meningkatkan skill anda melalui video training kami, berikut ini : https://www.udemy.com/course/ketrampilan-mendengarkan-secara-aktif-dalam-pekerjaan/?referralCode=20955FA1EB26E972ADA2

Read More

Definisi Kepemimpinan

Menjadi Pemimpin Bertumbuh dan Menumbuhkan

definisi kepemimpinan
Definisi Kepemimpinan

Definisi kepemimpinan, Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering di sebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin di gunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuan nya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.

Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama “pimpin”. Namun demikian ketiganya di gunakan dalam konteks yang berbeda.

Definisi Pemimpin adalah suatu peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Sebagai contoh : Seseorang yang melalui SK atau karena faktor hubungan keluarga  di tunjuk untuk menjadi pemimpin belum tentu memiliki kemampuan untuk memimpin.

Istilah definisi Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang di miliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa di miliki oleh orang yang bukan “pemimpin”.

Memimpin merupakan tanggung jawab yang di berikan oleh sekelompok orang kepada salah satu dari anggota kelompok tersebut untuk bertindak mengatasnamakan kelompok tersebut, tindakannya di tujukan untuk kepentingan kelompoknya dan anggota kelompok mengikuti dan mematuhi perintah dan instruksi dari sang pemimpin.

Tingkatan dalam kepemimpinan

Dengan demikian kepemimpinan memilik tingkatan dalam hal alasan mengapa seorang pemimpin di ikuti. 5 (lima) tingkatan kepemimpinan tersebut adalah :

  1. Posisi, orang-orang mengikuti karena mereka harus patuh.
  2. karena kerelaan, orang-orang mengikuti karena mereka ingin mengikuti.
  3. faktor kontribusi, orang-orang mengikuti di sebabkan atas apa yang telah di berikan untuk perusahaan.
  4. Pemimpin karenan Pengembangan SDM, orang-orang bersedia mengikuti di sebabkan kontribusinya terhadap mereka.
  5. Pemimpin Puncak, orang-orang bersedia mengikuti karena apa yang ada pada diri pemimpin tersebut dan apa yang di wakilkannya.

Tugas Pemimpin

Pemimpin jika di alihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi “LEADER”, yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota di sekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :

  • Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
  • Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan pengetahuan pada rekan-rekannya.
  • Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
  • Disiplin, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitas nya.

Demikianlah definisi kepemimpian dalam organisasi kemasyarakatan yang berkembang dewasa ini.

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan di mintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinan kamu.” (HR Bukhari dan Muslim)

dapatkan artikel menarik lain dari blog kami ini EMPOWERING LEADERSHIP

pelajari materi kepemimpinan ini pada video training kami di udemy melalui link berikut https://www.udemy.com/course/basic-leadership-skill/?referralCode=06BC8F867B677922AD1E

Sumber : dari berbagai sumber.

Read More