Bale Training – Lembaga Pelatihan Keterampilam Pemasaran, Menjual dan Persuasive Terbaik di Indonesia.

Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja

Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja

Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja, Permasalahan yang seringkali muncul pada organisasi yang besar adalah bentuk organisasi yang cenderung lebar dengan jumlah pegawai yang sangat besar.

Hal ini berimplikasi pada peran dan kinerja individu yang kurang maksimal dan pengeluaran organisasi untuk kebutuhan pegawai menjadi besar.

Sebagai langkah awal untuk mengoptimalkan kinerja individu dan organisasi, Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK) merupakan hal yang harus di lakukan oleh setiap organisasi.

Berdasar analisis data organisasi di bandingkan dengan organisasi sejenis lainnya, Anjab dan ABK menjadi hal mendesak untuk segera di lakukan

Dengan adanya Anjab dan ABK tentu akan di ketahui kebutuhan, kualifikasi dan kompetensi masing-masing pegawai apakah sudah sesuai, atau belum.

Apakah hanya bagian HR saja yang terlibat dalam penyusunan analisa jabatan dan analisa beban kerja ? Tentu tidak. Bagian lain juga harus di libatkan.

Mengapa ? Karena yang mengetahui secara detail dan akurat aktivitas apa saja yang harus di kerjakan oleh suatu jabatan tertentu adalah para pemilik jabatan dan atasan masing-masing, Jadi jika mereka tidak terlibat, maka HR tidak akan memperoleh data yang akurat

Teknik Analisis Beban Kerja

Analisis beban kerja adalah teknik yang di gunakan untuk menentukan berapa banyak jumlah dan juga jenis pekerjaan pada unit organisasi. Analisis ini di lakukan secara sistematis dengan menggunakan teknik analisis jabatan seperti memperhatikan atau teknik manajemen.

Metode dari analisis beban kerja di bagi menjadi tiga bagian yaitu metode daftar pertanyaan, wawancara, dan pengamatan langsung.

Metode daftar pertanyaan

Digunakan dengan cara menyusun daftar pertanyaan terbuka yang berisikan uraian tugas yang berasal dari setiap pegawai/pemegang jabatanyang di lihat sesuai dengan hasil analisis jabatan. Uraian dari tugas-tugas ini masih bisa di sesuaikan dengan tugas-tugas lain yang berdatangan.

Hal ini terjadi karena adanya perubahan dari peraturan undang-undang yang berlaku, tentang apa yang di sampaikan kepada satuan kerja atau unit yang menjadi sasaran.

Metode wawancara

Digunakan untuk mewawancarai setiap pegawai atau pemegang jabatan yang memiliki tugas pokok dan fungsi tertentu yang di kerjakan oleh setiap individu.

Metode Pengamatan Langsung

Untuk mengamati secara langsung apa pekerjaan yang di pegang oleh seorang pemegang jabatan. Lalu bagaimana cara menghitung beban kerja?

Caranya adalah dengan mengolah data laporan beban kerja yang di lakukan oleh unit pelaksanaan. Setelah itu, data laporan beban kerja yang berasal dari satuan organisasi menghitung isi kerja dengan cara sebagai berikut : isi kerja = beban kerja x waktu.

Setelah semua jenis produk di kalkulasikan, tentukan jumlah dari isi kerja jabatan dan unit melalui cara satuan orang per jam (QJ).

Setiap unit kerja dapat bersama-sama untuk melaksanakan Anjab dan ABK untuk memperoleh informasi jabatan dan pengoptimalan kinerja individu maupun organisasi.

Kebaikan yang di dapatkan dari proses bisnis yang di lakukan, dapat tercapai apabila ada kerjasama dan komitmen.

masih banyak artikel menarik lainnya di sini Mempersiapkan SDM di Era Industri 4.0

Anda bisa belajar lebih dalam tentang HRD di sini https://www.udemy.com/course/mendesain-evaluasi-jabatan-dan-struktur-gaji-perusahaan/?referralCode=12696EB5433C5F3CEC1F

Exit mobile version